KALTENGLIMA.COM - Delegasi Palestina berhasil memenangkan hak untuk mengibarkan bendera mereka di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah memperoleh dukungan dalam pemungutan suara yang berlangsung pada hari Senin dalam sidang tahunan WHO di Jenewa, Swiss.
Usulan tersebut diajukan oleh Tiongkok, Pakistan, Arab Saudi, dan sejumlah negara lain. Dalam pemungutan suara, usulan itu didukung oleh 95 negara, sementara empat negara menolak—yaitu Israel, Hungaria, Republik Ceko, dan Jerman—dan 27 negara lainnya memilih abstain, menurut laporan Reuters pada 27 Mei.
Langkah ini dinilai sebagai simbol dukungan internasional terhadap Palestina di tengah upaya yang terus berlangsung untuk memperoleh pengakuan penuh sebagai negara, baik di PBB maupun lembaga internasional lainnya.
Baca Juga: Sebuah Mobil Tabrak Kerumunan Pawai Juara Liverpool, 47 Orang Terluka
Upaya ini juga muncul bersamaan dengan sinyal dari beberapa negara, termasuk Prancis, yang tengah mempertimbangkan pengakuan resmi atas negara Palestina.
Duta Besar Palestina untuk PBB di Jenewa, Ibrahim Khraishi, menyatakan bahwa resolusi ini bersifat simbolik namun sangat penting.
Ia menyebutnya sebagai bukti bahwa Palestina adalah bagian dari komunitas internasional dan turut berkontribusi dalam isu-isu kesehatan global.
"Kami berharap dapat segera memperoleh keanggotaan penuh di WHO dan semua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Khraishi.
Saat ini, Palestina masih berstatus sebagai negara pengamat resmi di WHO. Namun pekan lalu, mereka telah mendapatkan hak untuk menerima pemberitahuan berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional WHO, yang mengatur pemantauan dan respons terhadap wabah penyakit secara global.
Meskipun hampir 150 negara telah mengakui Negara Palestina secara bilateral, beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang belum memberikan pengakuan resmi.
Baca Juga: Kenang Argo yang Tewas Ditabrak BMW, Mahasiswa FH UGM Lakukan Doa Bersama
Dalam pemungutan suara WHO ini, Prancis dan Jepang memberikan suara mendukung usulan Palestina, sementara Inggris memilih abstain.
Artikel Terkait
Mayat Pria Dalam Mobil Ditemukan saat Banjir Besar di Australia
Ancam Naikkan Tarif 25 Persen, Donald Trump Desak iPhone Diproduksi di AS
Panas Ekstrem di Pakistan, Suhu Capai Puncak 46 Derajat Celsius
Texas Bakal Larang Anak di Bawah Umur 18 Tahun Pakai Media Sosial