Turki Meradang Usai Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Masjid Al-Aqsa

KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Turki sangat marah setelah Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, memimpin upacara doa Yahudi di area Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Turki menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk provokasi yang sangat keji.

"Menargetkan Masjid Al-Aqsa adalah bagian dari perang kotor dan genosida Israel. Itu adalah provokasi keji dan upaya untuk menduduki Al-Aqsa," kata Direktur Komunikasi Turki, Burhanettin Duran, dilansir Anadolu Agency.

Duran menyatakan bahwa pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan bertekad untuk mendukung keamanan Masjid Al-Aqsa. Dia menekankan pentingnya Al-Aqsa sebagai situs yang suci dalam agama Islam.

Baca Juga: Pasutri di Mataram Diciduk Polisi Usai Curi Rokok-Tabung Gas

"Yerusalem adalah "tanah bersama" bagi semua agama Abraham, dan Masjid Al-Aqsa merupakan pusat spiritual bagi umat Islam sekaligus warisan bersama umat manusia," tegasnya.

Menurut AFP, Kementerian Luar Negeri Turki juga sangat mengecam tindakan yang dilakukan Ben Gvir. Kemlu Turki menganggap perbuatan itu melanggar kesepakatan terkait tempat suci Al-Aqsa.

"Kami mengutuk keras penggerebekan yang dilakukan di Masjid Al-Aqsa oleh beberapa menteri Israel, di bawah perlindungan polisi Israel dan didampingi oleh kelompok-kelompok pemukim Israel," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Menkum Bicara Soal Kemungkinan DPR Ambil Alih Inisiasi RUU Perampasan Aset

"Keamanan Masjid Al-Aqsa dan pelestarian identitas suci Yerusalem bukan hanya prioritas regional tetapi juga tanggung jawab utama atas nama hati nurani kolektif umat manusia," katanya.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, melakukan ibadah doa Yahudi secara terbuka di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Tindakan ini menimbulkan kecaman karena melanggar kesepakatan yang telah lama berlaku di tempat tersebut.

Aksi Ben Gvir terjadi pada hari Minggu (3/8) waktu setempat.

Baca Juga: Pemkab Mura Terima Hibah Empat Aset BMN dari Kementerian PUPR