KALTENGLIMA.COM - Vape atau rokok elektrik sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada merokok. Akan tetapi, baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan jika vapers lebih mungkin mengalami gagal jantung dibandingkan mereka yang tak pernah menggunakannya.
Gagal jantung ialah suatu kondisi dimana jantung tidak bisa memompadarah, baik karena tidak dapat mengisi darah dalam jumlah yang cukup atau terlalu lemah untuk memompa secara efektif.
Dalam studi terupdate, peneliti menyelidiki kemungkinan hubungan antara vaping dan gagal jantung dengan memeriksa 175.667 partisipan. Tim itu menggunakan data dari survei dan catatan kesehatan elektronik di All of Us, sebuah studi nasional besar terhadap orang dewasa AS yang dijalankan oleh National Institutes of Health.
Baca Juga: Usai Donor Plasma Darah 16 Kali dalam 8 Bulan, Remaja di China Ini Tewas
"Semakin banyak penelitian yang menghubungkan rokok elektrik dengan efek berbahaya dan menemukan bahwa rokok elektrik mungkin tidak seaman yang diperkirakan sebelumnya. Perbedaan yang kami lihat sangat besar. Sebaiknya pertimbangkan konsekuensinya terhadap kesehatan Anda, terutama yang berkaitan dengan kesehatan jantung." kata Dr Yakubu Bene-Alhasan, penulis utama studi tersebut dikutip dari Medical Daily, Sabtu (20/4/2024).
Para peserta rata-rata berusia 52 tahun. Dari total peserta, sebanyak 3.242 peserta mengalami gagal jantung usai rata-rata masa tindak lanjut 45 bulan.
Analisis menunjukkan jika pengguna rokok elektrik 19% lebih berisiko terkena gagal jantung dibandingkan dengan orang yang tak pernah menggunakannya. Hal ini terjadi usai memperhitungkan berbagai faktor demografi dan sosial ekonomi, faktor risiko penyakit jantung lainnya, dan penggunaan alkohol dan tembakau yang dilakukan para partisipan di masa lalu dan saat ini.