KALTENGLIMA.COM - Olahraga dikenal sebagai salah satu kunci hidup sehat. Tetapi, jika dilakukan secara berlebihan atau saat kondisi tubuh tak siap, aktivitas ini justru bisa berdampak sebaliknya.
Dokter mengingatkan jika ada sejumlah tanda tubuh yang tak boleh diabaikan ketika berolahraga, sebab dapat menjadi sinyal peringatan dari jantung. Mengenali tanda-tanda ini penting agar olahraga tetap aman dan bermanfaat.
Ahli kesehatan jantung Prof Dr dr Budhi Setianto, SpJP, menyebut bahwa terdapat beberapa tanda yang mengharuskan seseorang menghentikan aktivitas olahraga, di antaranya nyeri dada, kelelahan berlebihan, serta sesak napas saat berolahraga. Pasalnya, gejala-gejala tersebut sering kali berkaitan dengan kapasitas jantung yang berbeda-beda pada setiap orang.
Baca Juga: 4 Keutamaan Bulan Rajab yang Dapat Diraih Umat Muslim
"Jangan sampai kehabisan napas atau sesak," kata Prof Budi beberapa waktu lalu.
Menurut Prof Budi, olahraga yang berlebihan bisa memberi tekanan yang terlalu besar pada jantung. Jadi, jika tubuh mulai merasa lelah penting untuk segera melakukan pendinginan.
Pendinginan dapat dilakukan dengan berjalan santai atau lari ringan untuk menormalkan detak jantung. Istirahat yang cukup sangat diperlukan agar tubuh dapat pulih dengan baik.
Baca Juga: Bantu Korban Bencana di Aceh, Vicky Prasetyo Salurkan 30 Ton Sembako
"Boleh lari kecil, berjalan, istirahat, jangan lupa minum air putih, karena tubuh butuh cairan," tambahnya.
Sementara itu, menurut ahli jantung, dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP, FIHA, FAsCC, merasa lelah ketika berolahraga adalah hal yang wajar. Pola latihan yang berkelanjuan disertai istirahat teratur akan membantu tubuh tetap bugar tanpa merasa terlalu kelelahan.
Olahraga tidak harus dilakukan di tempat spesifik atau dengan waktu yang ditentukan. Aktivitas ini dapat berolahraga di mana saja dan kapan saja, asalkan peka dengan kondisi tubuh.
Baca Juga: Klasemen Sementara Medali SEA Games 2025: Indonesia Kantongi 52 Emas
Dikutip dari laman Cedars Sinai, para pemula yang memaksakan diri terlalu keras mempunyai risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung mendadak. Jadi, penting untuk mengatur kecepatan ketika mulai berolahraga agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk pulih.
Artikel Terkait
Motivasi Siswa Jadi Orang Hebat Banggakan Barito Utara, Bupati Shalahuddin: Kuncinya Hormati Guru
Bupati dan Wabup Barito Utara Salurkan Beasiswa SIP PINTAR, Bakal Merata di 2026
Hari Ini Sidang Dakwaan Nadiem di Kasus Korupsi Chromebook Digelar
BMKG Beberkan Penyebab Angin Kencang di Jakarta, Diprediksi hingga 21 Desember
Eks Menpora Dito Ariotedjo Bantah Rumor Artis DK Jadi Penyebab Perceraian