KALTENGLIMA.COM - Pemerintah kembali mengonfirmasi penambahan tiga kasus suspek Mpox baru, usai sebelumnya ditemukan 10 orang yang diduga terpapar. Sebagian besar dinyatakan negatif, namun masih ada tujuh sampel dari keseluruhan kasus yang masih dalam tahap pemeriksaan di laboratorium.
Kementerian Kesehatan RI mengatakan sejumlah kasus suspek baru banyak ditemukan di Bali dan Jakarta. Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut sampai kini Indonesia masih 'bebas' dari Mpox varian clade Ib.
Varian itu memiliki tingkat fatalitas tinggi di atas 10 persen, berbeda dengan clade IIb yang memang telah ditemukan di Indonesia dengan angka kematian di bawah satu persen.
Baca Juga: Peruri Beberkan Penyebab Situs e-Materai untuk Dokumen CPNS Tak Bisa Diakses
Terbukti, dari 88 kasus yang ditemukan sejak 2021, nihil catatan kematian.
"Memang kemarin sempat ada lima suspek, terus beberapa hari yang lalu itu sempat ada 10 suspek dan kemarin ada dari Bandara Soekarno-Hatta itu dikatakan ada tiga suspek, ya," beber dr Nadia di Gedung Nusantara I DPR RI Jakarta, Selasa (3/9/2024).
"Namun semuanya sampai saat ini masih ada tujuh sampel yang dalam pemeriksaan, sementara yang lain sudah negatif (Mpox)," lanjutnya.
Selain Bali dan Jakarta, suspek juga dilaporkan di Yogyakarta dan Kalimantan.
Baca Juga: Situs E-Materai untuk Dokumen CPNS Tak Bisa Diakses, Ini Kata Peruri
"Jumlah kasus Mpox Indonesia masih belum bertambah dan Clade 1B, seperti yang di Kongo itu belum kita temukan sampai saat ini," tegas dr Nadia.
Diberitakan sebelumnya, secara kumulatif kasus terkonfirmasi Mpox mulai ditemukan sejak 2022, satu pasien di tahun itu, 73 kasus terbanyak di 2023, dan pada 2024 sejauh ini tercatat 14 orang.
Adapun sebarannya ialah seperti berikut:
Baca Juga: Brasil Blokir X, Bluesky Panen Pengguna Baru