KALTENGLIMA.COM - Paus Fransiskus, Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia tengah melakukan kunjungan apostolik di Indonesia pada 3-6 September. Kunjungan ke Indonesia dan sejumlah negara di Asia ini disebut menjadi perjalanan terpanjang untuknya.
Usia dan riwayat kesehatan seperti bukan penghalang bagi dirinya untuk tetap aktif berkegiatan. Sejak 2022 ia juga harus menggunakan kursi roda akibat masalah lutut yang diidapnya.
Selama perjalanan apostolik ini, pihak Vatikan menyebutkan Paus Franciskus membawa serta dokter pribadi dan dua orang perawat.
Baca Juga: Spotify Makin Lokal! Daylist Kini Hadir dalam Bahasa Indonesia
Masalah kesehatan juga sempat membuat Paus Fransiskus absen di sejumlah agenda besar. Diberitakan Reuters, Paus sudah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki.
Penyakit yang kambuh menyebabkan Paus tak menghadiri kebaktian Malam Tahun Baru dan Tahun Baru pada bulan Desember 2020, pertama kalinya masalah kesehatan menyebabkannya tak menghadiri acara keagamaan besar.
Ia juga mengalami masalah lutut yang menyakitkan, namun mengatakan kepada Reuters Juli lalu jika ia memilih untuk tidak menjalani operasi sebab ia tidak ingin efek samping negatif jangka panjang dari anestesi yang dideritanya dari operasi usus besar tahun 2021 terulang. Sebagai gantinya, ia berupaya mengatasi masalah itu dengan terapi laser dan magnet.
Baca Juga: Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia, Warganet Kenang Sosoknya
Di tahun 2022, ia terpaksa membatalkan perjalanan ke Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan sebab masalah berjalannya. Ia menjadwalkan ulang perjalanan ke Afrika dan pergi ke kedua negara itu awal tahun 2023.
“Saya akan mencoba untuk terus melakukan perjalanan dan dekat dengan masyarakat karena menurut saya itu adalah salah satu cara mengabdi, menjadi dekat," kata dia kala itu.