Baca Juga: Pilkada 2024 : Anggaoat DPRD Minta Jaga Kekompakan Jangan Terpecah Belah
3. Tonsilitis
Tonsilitis merupakan infeksi dan peradangan pada amandel, dua kelenjar getah bening di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, termasuk radang tenggorokan. Tonsilitis tergolong kondisi yang menular.
Tonsilitis menjadi penyebab umum nyeri ketika menelan, yang dikenal dengan disfangia. Gejala lain yang mungkin muncul, mencakup bau mulut, dehidrasi, demam, bernapas melalui mulut atau mendengkur, kelelahan dan malaise, bercak putih nanah, dan kemerahan pada amandel.
4. Epiglotitis
Epiglotitis merupakan infeksi tenggorokan yang mengakibatkan peradangan pada epiglotis. Epiglotis yakni lipatan di tenggorokan yang mencegah makanan masuk ke tenggorokan.
Baca Juga: iPad Mini 7 2024 Segera Rilis di Indonesia, Bakal Salip iPhone 16 Ini Harga dan Spesifikasinya
Selain nyeri saat menelan, gejala khas epiglotitis lain yakni kerap meneteskan air liur, suara teredam, kesulitan bernapas, dan stridor atau suara terdengar keras saat bernapas.
5. Infeksi Jamur
Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, dan kerongkongan juga bisa mengakibatkan kesulitan menelan. Jenis jamur penyebabnya ialah Candida yang tumbuh tak terkendali sebab kondisi tubuh yang menurun.
Gejala lain yang mungkin dirasakan yakni muncul bercak putih di pipi bagian dalam lidah, langit-langit mulut, dan tenggorokan. Muncul kemerahan di sudut mulut dan mati rasa.
Baca Juga: Mudah! Inilah Cara Kompres Video Tanpa Menurunkan Kualitas
6. Esofagitis
Esofagitis merupakan peradangan pada esofagus, yakni saluran yang menyalurkan makanan dan cairan dari mulut ke lambung. Penyebab paling umum kondisi ini ialah refluks asam. Obat-obatan tertentu dan reaksi alergi juga bisa menyebabkan esofagitis.
Selain sakit menelan, kondisi ini disertai gejala seperti nyeri dada, maag, atau pendarahan yang mungkin tampak sebagai darah dalam muntahan atau tinja berwarna gelap.