kesehatan

Benarkah Vaksin HPV Bikin Mandul-Menopause Dini? Ini Kata Obgyn

Rabu, 25 Juni 2025 | 07:44 WIB
Vaksin HPV (Human Papillomavirus) (unair.ac.id)

KALTENGLIMA.COM - Masih banyak pandangan keliru yang beredar di masyarakat terkait vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV). Salah satu yang paling sering muncul yaitu kekhawatiran vaksin HPV bisa menyebabkan kemandulan generasi muda hingga menopause dini. Akan tetapi, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG(K), menegaskan hal ini adalah mitos alias hoaks.

"Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya atau menopause dini dan sebagainya, itu belum lagi terkatakan, hanya mitos, tidak fakta," tegas Prof Yudi ketika ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).

Ia menyebutkan, sampai sekarang tidak ditemukan bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut. Sebaliknya, Menurut Prof Yudi, secara ilmiah, vaksin HPV aman dan tidak berdampak buruk terhadap sistem reproduksi perempuan.

Baca Juga: Sering Alami Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Ajal Sudah Dekat, Ini Penelitiannya

"Yang jelas, menurut ilmiah saja tidak ada masalah, tidak akan menyebabkan kemandulan," ucapnya.

Vaksinasi HPV justru menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus. Di antara berbagai jenis kanker, dua yang paling sering menyerang perempuan adalah kanker payudara dan kanker serviks. Keduanya tidak hanya memiliki angka kejadian yang tinggi, namun juga tingkat kematian yang mengkhawatirkan.

Sebelumnya, Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid mengungkap angka kematian akibat kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi, yakni sekitar 13,2 per 100.000 penduduk menurut data Globocan 2022.

Baca Juga: Anggota DPRD Barut Al Hadi Harapkan Masyarakat Tolak Politik Uang Jelang PSU Pilkada

"Ini kita bisa lihat pada angkanya. Jadi angka kejadiannya cukup tinggi, dan angka kematiannya juga hampir separuhnya," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (13/6).

Bahkan, lanjut dr Nadia, diperkirakan ada sekitar 56 perempuan yang meninggal setiap harinya akibat kanker leher rahim. Sementara jumlah kasus baru kanker leher rahim di Indonesia yang dilaporkan atau diperkirakan mencapai 36.964 dari total kasus keseluruhan jenis kanker 408.661 menurut data Globocan 2022.

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB