KALTENGLIMA.COM - Saat musim hujan tiba dan banjir melanda, risiko penyebaran penyakit meningkat drastis, terutama bagi individu yang memiliki luka terbuka di kulit.
Air banjir umumnya terkontaminasi oleh bakteri, virus, serta berbagai kotoran yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka, sekecil apa pun.
Karena itu, menjaga kebersihan luka dan melindunginya dari paparan air banjir menjadi hal yang sangat krusial guna mencegah infeksi serius.
Baca Juga: Cegah Risiko Infeksi Parah, Lansia Komorbid Dianjurkan Jalani Vaksinasi RSV
Dokter umum sekaligus edukator kesehatan, Kevin Mak, menegaskan pentingnya penanganan cepat terhadap luka terbuka yang terpapar air banjir.
Ia menjelaskan bahwa bakteri dalam air banjir memiliki kemampuan tinggi untuk menyusup melalui luka dan memicu infeksi.
Luka yang terkena air banjir harus segera dibersihkan dengan air mengalir atau cairan antiseptik, kemudian ditutup rapat dengan plester guna mencegah kontak langsung dengan air kotor.
Baca Juga: Jarang Cuci Kaki Sebelum Tidur Bisa Picu Masalah Ini, Waspadai Risikonya!
Kevin juga mengingatkan agar luka kecil tidak disepelekan. Walau tampak ringan, luka tetap harus ditutup agar tidak menjadi jalan masuk bagi kuman yang bisa menyebabkan komplikasi.
Selain itu, ia menyarankan untuk mengganti plester secara berkala, khususnya jika plester sudah lembap atau terkena kotoran.
Biasanya, plester bisa dipakai selama enam hingga dua belas jam, tergantung kondisi luka dan aktivitas seseorang.
Baca Juga: Hati-Hati! Hewan-Hewan Ini Bisa Jadi Sumber Penyakit bagi Manusia
Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak selama musim banjir.