kesehatan

Jangan Diabaikan, Perubahan Warna Ingus Bisa Ungkap Gejala Penyakit Serius

Jumat, 11 Juli 2025 | 18:25 WIB
Foto Ilustrasi pilek. (Tangkap Layar Channel YouTube Kang Kombor)

KALTENGLIMA.COM - Setiap orang pasti pernah mengalami pilek atau hidung meler, tetapi tak banyak yang menyadari bahwa warna lendir hidung atau ingus bisa menjadi petunjuk penting tentang kondisi kesehatan tubuh.

Lendir hidung diproduksi sekitar 100 mililiter per hari oleh tubuh, berfungsi menangkap debu, kuman, serta partikel asing, sekaligus menjaga kelembapan saluran pernapasan dan membantu melawan infeksi melalui kandungan antibodi di dalamnya.

Meski lendir adalah bagian normal dari sistem perlindungan tubuh, perubahan warna dan jumlahnya bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu.

Baca Juga: Malas Menggosok Gigi Dapat Picu Penyakit Jantung, Ini Alasannya

Menurut Dr. Raj Sindwani dari Cleveland Clinic, perubahan warna lendir sebaiknya diikuti dengan pengamatan kondisi tubuh secara keseluruhan untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.

Lendir bening menunjukkan kondisi pernapasan yang normal dan sehat. Bila warnanya menjadi putih atau krem, kemungkinan tubuh sedang melawan infeksi virus ringan seperti flu.

Jika lendir berubah menjadi kuning atau kehijauan, hal ini menandakan infeksi bakteri atau adanya peradangan di area sinus, dan biasanya lendir menjadi lebih kental.

Baca Juga: Lampu yang Redup Sebelum Tidur Membantu Mengurangi Kortisol? Dokter Bilang Gini

Warna merah muda atau kemerahan dapat menunjukkan pembuluh darah kecil yang pecah akibat sering membuang ingus atau akibat udara kering.

Lendir berwarna cokelat bisa menandakan darah lama yang mengering atau paparan berlebihan terhadap polusi, debu, maupun asap rokok.

Warna hitam patut diwaspadai karena bisa menjadi indikasi infeksi jamur serius, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh lemah.

Baca Juga: Waspadai Luka Terbuka saat Banjir, Ini Pentingnya Penanganan yang Tepat

Selain warna, jumlah lendir juga memiliki makna medis. Produksi lendir yang berlebihan bisa disebabkan oleh alergi, infeksi bakteri, atau iritasi karena udara kering dan polusi.

Dalam kasus yang sangat jarang, produksi lendir berlebih bisa menjadi tanda awal penyakit Parkinson, karena kondisi ini memengaruhi kemampuan otot di area hidung dan tenggorokan dalam mengatur lendir dan air liur.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB