Selain faktor kesehatan, aspek genetik juga berpengaruh. Individu dengan profil genetik evening chronotype, yang cenderung lebih aktif pada malam hari, diketahui lebih mungkin memiliki kebiasaan makan larut.
Berdasarkan temuan ini, beberapa langkah dapat dipertimbangkan untuk menjaga kesehatan lansia, seperti membiasakan sarapan dalam 1–2 jam setelah bangun tidur, menjaga konsistensi jadwal makan, memilih makanan sarapan kaya protein untuk mendukung energi dan kestabilan suasana hati, serta menyiapkan makanan bertekstur lunak atau porsi kecil namun bergizi bagi mereka yang mengalami kesulitan makan.
Bagi tenaga medis maupun pengasuh, perubahan pola makan pada lansia dapat menjadi sinyal tambahan untuk memantau kondisi kesehatan mereka.