kesehatan

Orang Malas Gerak Beresiko Mengidap Penyakit Demensia, Simak Penjelasannya

Rabu, 3 Agustus 2022 | 20:44 WIB
Ilustrasi penyakit Demensia (Pikiran Rakyat)
 
 
 
 
KALTENGLIMA.COM - Kebiasaan malas gerak alias gaya hidup adalah pola perilaku manusia yang minim aktivitas atau gerakan fisik.
 
Salah satunya kegiatan menggerakan tubuh yang dilakukan secara rutin memiliki beragam manfaat untuk tubuh. 
 
Jika tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga, anda dapat membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel, dan cuci piring untuk menggerakan tubuh.
 
Baca Juga: Polda Kalteng Siap Wujudkan 6 Program Prioritas 
 
Selain itu, jalan sehat di sekitar rumah juga tetap baik untuk kesehatan Anda.
 
Penelitian menunjukkan bahwa menggerakan tubuh secara konsisten dapat melindungi pikiran dari demensia atau pikun.
 
Disebutkan, orang yang sering bergerak memiliki resiko 35 persen lebih rendah untuk mengidap demensia. Adapun orang yang sering melakukan pekerjaan rumah tangga memiliki risiko 21 persen lebih rendah.
 
Baca Juga: Syekh Ali Jaber : Cara Tangkal Gangguan Santet dan Guna-guna
 
Sedangkan orang yang berkunjung setiap hari ke rumah keluarga atau teman memiliki risiko 15 persen lebih rendah.
 
Faktor risiko demensia sebenarnya mencakup hal-hal yang berada di luar kendali, misalnya penuaan dan genetika. Kendati demikian, tak ada salahnya mencegah terjadinya demensia dengan melakukan kegiatan fisik.
 
Baik melalui aktivitas fisik, sosial atau mental, akan membuat otak Anda tetap terstimulasi, sehingga dapat membantu menunda demensia atau bahkan mengurangi risikonya.
 
Baca Juga: Surat Yusuf, Lengkap Arab dan Latinnya, Ada Kisah Perjalanan Nabi Yusuf
 
Baca Juga: Buronan Tersangka Kasus Suap Diburu KPK dan Kejagung, Lokasi Sudah Terlacak
 
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com orang yang mengalami masalah penglihatan atau pendengaran berisiko lebih tinggi menderita demensia.
 
Namun perlu diketahui, jika Anda mengalami masalah memori atau ingatan yang berkepanjangan, maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.
 
Setiap perubahan neurologis harus dievaluasi oleh orang yang ahli, sehingga Anda mendapatkan perawatan yang tepat
 
Hal itu akan memberikan dampak yang positif untuk kesehatan jangka panjang otak Anda.***

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB