KALTENGLIMA.COM – Dalam keadaan apapun, sholat wajib harus tetap dilakukan. Karena sholat bisa membuat umat Muslim lebih dekat dengan Allat SWT.
Jika rajin sholat, segala harapan dan kehidupannya akan dilancarkan, mendapatkan ketenangan jiwa dan selalu mendapat perlindungan Allah.
Namun tanpa sadar, sholat kita tidak diterima Allah. Syekh Ali Jaber dalam sebuah ceramahnya, pernah menjelaskan agar hindari sholat seperti ini
Lebih jauh lagi sholat seperti ini disebut naudzubillah oleh Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber membedakan antara orang yang mengerjakan sholat dan yang mendirikan sholat.
Almarhum lalu mencontohkan dua orang yang sholat di shaf pertama.
Mereka berdua sama-sama rukuk, sama-sama sujud, sama-sama membaca Al-Quran.
Namun ironisnya, satu di antara dua orang tersebut sholatnya diterima Allah, sedangkan satu lagi tidak.
Lantas apa sebabnya salah satu orang tersebut tidak diterima?
Karena satu menghadap Allah dengan hatinya, satu menghadap Allah hanya dengan fisiknya,” ujar almarhum.
Sesungguhnya Syekh Ali Jaber tengah menegur orang yang sholat dalam keadaan terburu-buru.
Kemudian Syekh Ali Jaber mengisahkan pengalamannya melihat orang yang sangat terburu-buru menyelesaikan sholat.
"Saya melihat gerakan sholatnya. Subhanallah. Bukan Subhanallah, (tapi) naudzubillah, luar biasa cepat,” tutur Syekh Ali Jaber dilansir dari PortalSulut.com dari kanal YouTube VDVC religi, judul “Keutamaan Sholat” diakses 18 Agustus 2022.
Dalam pendapat almarhum, sholat seperti ini seolah-olah sedang berkompetisi.
Dengan satir Syekh Ali Jaber menganalogikan kalau sholat begini mengisyaratkan akan ada yang jadi juara.
Seolah-olah siapa yang paling cepat selesai sholat bakal menerima juara satu.
Hal ini justru bakal membuat sholat kita tidak terasa nikmat, karena terlalu tergesa-gesa.
Memang tidak ada perintah dari Allah dan Rasulullah untuk sholat secara khusyuk.
Tapi sholat yang khusyuk kata Syekh Ali Jaber, adalah sholat yang tenang dan tenteram.
Lalu Syekh Ali Jaber mencontohkan di zaman nabi Muhammad, ada seorang yang masuk masjid lalu menunaikan sholat.
Seusai sholat, orang tersebut pun hendak mencium tangan Rasulullah. Tapi malah disuruh sholat dulu oleh Rasulullah.
Orang tersebut kembali berdiri untuk sholat, lalu datang lagi untuk mencium tangan Rasulullah.
Tapi Rasulullah malah menyuruh orang tersebut untuk sholat. “Sholat dulu, kamu belum sholat.”
Sampai tiga kali orang tersebut sholat. Akhirnya ia berkata. “Mohon maaf ya Rasulullah. Saya tidak tahu selain ini, sholatku. Bagaimana?”
Kata Rasulullah, bila sholat, berdirilah dengan tenang. Sebagaimana tidak sah sholat tanpa Al-Fatihah, tidak sah pula sholat tanpa ketenangan. ***