Mengenal Tradisi Telingaan Aruu, Tradisi Pemanjangan Telinga Khas Suku Dayak Yang Mulai Ditinggalkan

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 16:12 WIB
Telingaan Aruu budaya Dayak Kalimantan yang mulai ditinggalkan (X @CantikaCayhani)
Telingaan Aruu budaya Dayak Kalimantan yang mulai ditinggalkan (X @CantikaCayhani)

KALTENGLIMA.COM - Penduduk Indonesia ditempati oleh berbagai suku yang kaya akan keanekaragaman budaya termasuk cara pandang tentang kecantikan.

Telingaan Aruu adalah tradisi memanjangkan daun telinga yang dilakukan secara turun-temurun dan menjadi ciri khas suku Dayak di pedalaman Kalimantan.

Menurut suku Dayak, semakin panjang telinga seorang wanita, semakin cantik dan mulia ia dianggap. Tradisi ini menjadi lambang kebangsawanan dan kecantikan bagi suku Dayak.

Baca Juga: Piala Dunia U17 : Link Streaming Timnas Indonesia vs Timnas Ekuador

Tradisi ini dilakukan oleh beberapa suku Dayak, seperti Dayak Kenyah, Dayak Bahau, Dayak Penan, dan lainnya.

Ritual Telingaan Aruu dimulai saat seseorang masih bayi dengan tindakan mucuk penikng, yaitu penindikan daun telinga. Selanjutnya, benang digunakan sebagai pengganti anting-anting, dan seiring berjalannya waktu, digantikan oleh pintalan kayu gabus yang menyebabkan lubang daun telinga semakin membesar.

Anting-anting tembaga, disebut belaong, selanjutnya digunakan dan ditambahkan secara berkala, sehingga membuat lubang telinga yang besar dan panjang.

Baca Juga: Pensiunan PNS yang Berstatus Janda Duda Dijamin Negara, Dikirim Tiap Bulan Oleh Taspen

Tradisi ini beragam di antara sub suku Dayak, namun tujuannya tetap sama, yaitu membuat telinga yang panjang sebagai simbol keanggunan dan kecantikan. Contohnya Suku Dayak Iban, menggunakan manik-manik berat yang menempel pada telinga dengan tujuan untuk melatih kesabaran.

Mirisnya, tradisi Telingaan Aruu sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan, terutama oleh generasi muda. Meski masih ada beberapa perempuan yang melindungi tradisi ini, namum usia mereka sudah berusia tua.

Walaupun tradisi pemanjangan telinga mungkin perlahan tergantikan oleh zaman modern, Telingaan Aruu tetap menjadi warisan budaya yang menarik dan melambangkan kekayaan tradisional suku Dayak di Kalimantan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X