SJI Kelas Muda Angkatan Pertama Resmi Dibuka, Mendikbudristek: Kita Berkompetisi dengan AI

photo author
- Selasa, 6 Februari 2024 | 16:25 WIB
Ketua pwi jabar menyerahkan cinderamata ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek Nadiem Anwar Makarim didamping PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin (Dok. Kaltenglima)
Ketua pwi jabar menyerahkan cinderamata ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek Nadiem Anwar Makarim didamping PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin (Dok. Kaltenglima)



KALTENGLIMA.COM - Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) mengatakan bahwa saat ini dunia jurnalisme sedang bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Ia berpendapat, perkembangan teknologi yang ada saat ini tidak dapat dijadikan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan sambutan di acara pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama, pada Selasa (5/2/2024) di Sekretariat PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan, Lengkong, Kota Bandung. Dalam kesempatan itu, Nadiem Anwar Makarim berpesan kepada para wartawan agar tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.

“Tentunya teknologi telah merubah segala aspek daripada sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme. Kita harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh mesin kecerdasan buatan,” tutur Nadiem.

Baca Juga: Pertahanan Arsenal Dapat Pujian, Bagian Ini Yang Disorot

Nadiem Anwar Makarim mengaku sempat dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring yang mengasumsikan jika dirinya sebagai pembaca yang tengah mengikuti isu tertentu. Di lain sisi, Nadie
 yang juga merupakan Mendikbudristek ini baru membaca isu yang tengah mencuat. Menurutnya, publikasi media The Economist yang menurutnya lebih enak untuk dibaca.

“Itu setiap orang dijelaskan, bahkan orang tekenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya. Sekarang misinformasi, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat,” ungkapnya.

Sedangkan, Hendri Ch Bangun selaku Ketua PWI Pusat, menyebut jika SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah pernah digagas pada tahun 2016 lalu. Menurutnya, SJI merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi menurut Hendri, SJI merupakan ikon dari PWI yang sudah berjalan sejak lama.

Baca Juga: Yakob Sayuri Pindah ke Luar Negeri? Ini Jawaban Bos PSM

“Pada saat itu, pertama kali diadakan di Palembang tahun 2010 dengan pemberi kuliah pertama Presiden SBY. Untuk kali ini, multitasking jurnalisme menjadi andalan. Termasuk berpikir kritis, berwawasan kebangsaan, dan menjaga integritas,” ungkap Hendri.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X