Tom Lockyer Berbagi Kisah Pasrah Meninggal Usai Alami Henti Jantung di Lapangan

photo author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 09:44 WIB
Tom Lockyer mengalami serangan jantung. [ Foto : Sports Mole ]
Tom Lockyer mengalami serangan jantung. [ Foto : Sports Mole ]



KALTENGLIMA.COM - Tom Lockyer, kapten Luton Town menceritakan kisahnya kolaps di lapangan saat laga Bournemouth vs Luton Town. Ia pasrah akan meninggal usai jantungnya sempat berhenti berdetak.

Tom Lockyer kolaps di lapangan saat laga melawan Bournemouth di Vitality Stadium pada Desember lalu. Ia tiba-tiba terjatuh di lapangan di menit ke-65. Laga pun langsung diberhentikan usai pemain asal Wales ini terkapar.

Tom Lockyer memang memiliki riwayat penyakit jantung. Ini bukan kali pertama, Lockyer kolaps di lapangan. Di musim lalu, ia juga sempat mengalami hal serupa dalam laga play-off Championship Division di Wembley melawan Conventry City. Lockyer tetap diizinkan kembali bermain usai menjalani operasi pemasangan alat perekam detak jantung setelah insiden melawan Conventry.

Baca Juga: Idap Kanker Sarkoma, Alice Norin Terbang ke Singapura

Kini, kondisi Lockyer sudah membaik pasca menjalani sejumlah perawatan. Ia menceritakan pengalaman memilukannya ketika kolaps di laga melawan Bournemouth.

Bek 29 tahun itu mengungkapkan jika situasi dirinya kolaps di laga melawan Bournemouth lebih mengerikan daripada insiden sebelumnya saat jumpa Conventry pada Mei tahun lalu.

"Saya berlari menuju garis tengah dan saya menjadi sangat pusing. Kukira aku akan baik-baik saja setelahnya, tapi nyatanya tidak. Saya bangun dan paramedis ada di sana. Saya langsung tahu bahwa ini berbeda dengan saat kolaps di bulan Mei. Terakhir kali aku merasa seperti terbangun dari mimpi, dan kali ini aku terbangun ketiadaan," ujar Lockyer dikutip dari Sky Sports.

Baca Juga: Sempat Cekcok di Jalanan, Polres Tangsel Mediasi Chef Juna dan Sopir Truk

Lockyer mengungkap jika jantungnya sempat dinyatakan berhenti berdetak selama dua menit 40 detik. Usai setelah sadar, Lockyer juga sudah dalam kondisi pasrah jika dirinya akan meninggal dunia.

"Saya melihat ada lebih banyak kepanikan dan saya sedikit disorientasi. Saya tidak dapat berbicara, saya tidak dapat bergerak. Saya mencoba mencari tahu apa yang terjadi, dan saya ingat berpikir, 'Saya bisa mati di sini'," ungkap Lockyer menjelaskan.

"Itu adalah situasi yang sangat aneh karena saya tidak dapat merespons tapi melihat kepanikan yang terjadi. Saya bisa merasakan mereka menaruh infus di lengan saya dan emosi saya bercampur aduk."

Baca Juga: Gennaro Gattuso Resmi Dipecat Marseille Dari Kursi Pelatih

"Akhirnya saya sadar dapat berbicara dan merespons. Ketika saya merasa baik-baik saja, saya lega karena masih hidup. Setelah apa yang terjadi pada bulan Mei, saya punya alat perekam detak jantung di dada saya, dan sempat terdeteksi jantung saya tak berdetak selama dua menit, 40 (detik)," tambahnya.

"Saya tak ada dan harus dipacu jantung untuk mengejutkan saya kembali dan terima kasih sebesar-besarnya kepada paramedis, dokter klub, dan semua orang yang terlibat, karena tanpa mereka saya tidak akan bisa melakukannya. Berdiri di sini," jelasnya.

Lockyer masih berhasrat untuk bermain lagi. Tetapi, ia sadar betul hal itu sangat beresiko. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk kembali ke lapangan kepada pihak medis

Baca Juga: Tingkat Partisipasi Pemilih di Murung Raya Naik

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X