Bebas Visa Naikkan Jumlah Turis Berkunjung ke China dan Thailand

photo author
- Senin, 18 Maret 2024 | 16:24 WIB
Ilustrasi. Negara Thailand yang menyimpan sejumlah keunikan tersendiri yang mungkin dapat membuat turis mancanegara heran  (unsplash.com/Mathew Schwartz)
Ilustrasi. Negara Thailand yang menyimpan sejumlah keunikan tersendiri yang mungkin dapat membuat turis mancanegara heran (unsplash.com/Mathew Schwartz)

 

KALTENGLIMA.COM - Tahun lalu, sektor pariwisata mengalami peningkatan yang signifikan, terlepas dari dampak pandemi, yang disebabkan oleh kebijakan bebas visa di beberapa negara. Menurut laporan The Thaiger pada Senin (18/3/2024), kebijakan bebas visa telah berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata di berbagai negara. Contohnya, Thailand mencatat 28 juta kunjungan turis pada tahun 2023.

Lonjakan ini terutama dipicu oleh pembebasan visa bagi warga negara China, India, Taiwan, dan Kazakhstan di Thailand. Selain itu, pemberian perpanjangan masa tinggal selama 90 hari kepada warga negara Rusia juga berperan penting dalam peningkatan tersebut.

Sekretaris Jenderal Kehormatan Asosiasi Agen Perjalanan Thailand, Adith Chairattananon, menjelaskan bahwa skema bebas visa adalah pendekatan umum yang banyak digunakan di banyak negara untuk merangsang ekonomi melalui pariwisata internasional.

Baca Juga: Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di PPLN Kuala Lumpur, Disusul AMIN dan Ganjar-Mahfud

China juga mengadopsi pendekatan serupa dengan membebaskan visa bagi lima negara Eropa dan Malaysia sejak November tahun sebelumnya. Langkah ini menghasilkan peningkatan kunjungan sebesar 28,5 persen dari negara-negara tersebut dalam 30 hari pertama. Akibatnya, Beijing memperluas kebijakan tersebut untuk mencakup negara-negara seperti Thailand dan Singapura.

Adith juga mencatat kesuksesan skema bebas visa di pasar China, Taiwan, dan Thailand, serta menyambut baik momentum positif ini serta inisiatif kebijakan visa lainnya.

"Operator pariwisata telah diberitahu bahwa pemerintah akan memperpanjang pembebasan visa untuk Taiwan dan India selama satu tahun setelah periode awal untuk tahap pertama berakhir pada bulan Mei tahun ini. Kebijakan ini akan membantu menjaga momentum positif sepanjang tahun," terangnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X