KALTENGLIMA.COM - Produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan, dengan capaian lifting mencapai 561 ribu barel per hari (bph) pada semester I-2024. Angka ini lebih rendah dari target produksi tahunan sebesar 635 ribu bph.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa produksi lifting minyak Indonesia belum mencapai target yang diharapkan, dan SKK Migas diharapkan akan meningkatkan produksi pada semester II-2024.
Menurut Sri Mulyani, produksi lifting minyak Indonesia selalu berada di bawah asumsi yang tercantum dalam APBN.
Baca Juga: Hermon Minta ASN Murung Raya Tingkatkan Layanan Sebagai Abdi Negara
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produksi antara lain adalah penghentian produksi sumur minyak yang tidak direncanakan akibat bencana seperti kebanjiran dan kebakaran, serta masalah infrastruktur seperti belum tersambungnya pipa gas di beberapa wilayah dan rendahnya permintaan gas dari dalam dan luar negeri.
Pemerintah memproyeksikan produksi lifting minyak pada semester II-2024 akan berada dalam kisaran 580-609 ribu bph.
Namun demikian, outlook untuk produksi lifting minyak hingga akhir tahun 2024 diperkirakan masih akan berada di bawah target awal.
Baca Juga: Luhut Sebut Banyak Perusahaan Sawit Tak Miliki NPWP untuk Lolos Pajak
Sementara itu, penyaluran lifting gas juga mengalami penurunan, mencapai 918 ribu barel setara minyak per hari (boepd) pada semester I-2024, lebih rendah dari target dalam APBN 2024 sebesar 1,033 juta boepd. Untuk semester II-2024, lifting gas diperkirakan akan mencapai 975 ribu hingga 1,007 juta boepd.
Upaya untuk mengoptimalkan produksi pada semester II termasuk dalam pengoptimalan eksploitasi lapangan besar yang sudah beroperasi dan percepatan proses Enhanced Oil Recovery (EOR).
Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi minyak dan gas Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan infrastruktur dan permintaan yang ada.
Artikel Terkait
Kebakaran Melanda Rumah di Menteng Jakpus Diduga Karena Hal Ini
Pegawai KPK Terlibat Judi Online dengan Total Transaksi Capai Rp 111 Juta
Menteri PUPR Umumkan Air Bersih Bakal Masuk ke IKN Mulai 15 Juli