KALTENGLIMA.COM - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menempatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI di sebanyak 40 lokasi dari total 321 simpang jalan dengan lampu lalu lintas di berbagai wilayah administrasi Jakarta.
"Sistem ini dimulai tahun 2022 berjalan dilanjutkan 2023, target kami ada 321 simpang yang nantinya menggunakan kecerdasan buatan. Baru 40 simpang yang kami lakukan dengan sistem kecerdasan buatan," kata Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Yayat Sudrajat.
Yayat mengatakan itu dalam seminar daring bertema "Sistem Pintar Pengendalian Lalu Lintas untuk Jakarta sebagai Kota Global" yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (24/7/2024).
Baca Juga: Heboh Anak-anak ke RSCM Cuci Darah, Ini Respons IDAI
Sejumlah simpang ini diantaranya di Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot, Jalan S.Parman-Jalan Tomang Raya, Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuda Said, Jalan MT Haryono-Jalan Sutoyo, Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu, Jalan Gunung Sahari-Jalan Wahidin, Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Besar.
Yayat menyebutkan sistem kecerdasan buatan ini bisa membantu mengidentifikasi volume lalu lintas di setiap kaki simpang, jenis kendaraan misalnya berat, ringan dan bahkan sepeda. Selain itu, sistem itu juga membantu memantau pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan, misalnya tak mengenakan sabuk keselamatan.
"Kami memiliki sistem kecerdasan yang mengefektifkan lampu sinyal lalu lintas. Dengan sistem kecerdasan buatan itu sistem sinyal lalu lintas akan efektif, efisien hingga waktu tunda selama di traffic light bisa lebih cepat, sesuai kondisi volume arus lalu lintas pada setiap kaki simpang," jelas dia.
Baca Juga: Viral! Video Mobil Dinas Menag Masuk Jalur TransJakarta, Ini Penjelasannya
Kemudian, Yayat berpendapat, sistem kecerdasan buatan yang diterapkan di simpang-simpang lampu lalu lintas membantu kelancaran arus lalu lintas. Ini mengingat lokasi atau titik kemacetan bukan saja pada ruas jalan namun juga pada persimpangan.
Pengaturan simpang menggunakan kecerdasan buatan di DKI Jakarta yaitu menghitung volume berdasarkan karakteristik kendaraan dan antreannya. Ketika panjang antrean melebihi batas yang ditentukan maka sistem akan memberikan prioritas hingga akhirnya setiap kaki simpang akan terjadi kelancaran.
"Itu berdasarkan hasil kajian yang sudah kami lakukan, kurang lebih mengurangi waktu tundaan 15-20 persen. Seandainya 321 simpang sudah menggunakan sistem ini, Insyaallah bisa mengurai kemacetan," demikian ujar Yayat.
Baca Juga: Minum Air Kelapa Bisa Turunkan Gula Darah? Mitos atau Fakta?
Artikel Terkait
Pertamina Patra Niaga Penuhi Kebutuhan Avtur Penerbangan Haji 2025, Berapa yang Disalurkan?
Cetak Rekor! Timnas Indonesia Jadi Juara Grup dan Lolos Semifinal Piala AFF U-19 Usai Bantai Timor Leste 6-2
Iptu Rudiana Layangkan Somasi ke Dedi Mulyadi Serta 2 Saksi Kasus Vina Cirebon, Hotman Paris: Pancingan Kena...
Vivo V40 Pro : Bocoran Spesifikasi dan Tanggal Rilis
Hamzah Haz Wapres ke-9 Indonesia Meninggal Dunia