KALTENGLIMA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mnegatakan bahwa fenomena El Nino telah resmi berakhir dann akan berganti dengan datangnya fenomena La Nina mulai pada bulan Agustus 2024.
Fenomena El Nino adalah sebuah fenomena yang terjadi diakibatkan peningkatan suhu permukaan air di Samudera Pasifik tengah dan timur yang lebih hangat dari batas normalnya.
Berakhirnya El Nino ini maka beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan.
Baca Juga: Benarkah Kopi Bisa Memengaruhi Kesuburan Wanita? Ini Kata Dokter
Lantas, apa sih perbedaan El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina adalah dua fenomena alam yang terjadi di Samudra Pasifik dan memiliki dampak signifikan terhadap cuaca global, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Telusuri Soal Keberadaan Harun Masiku, KPK Periksa Eks Komisioner KPU
El Nino :
- Suhu permukaan laut: Meningkat di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik.
- Angin pasat: Melemah atau berbalik arah.
- Curah hujan: Berkurang di Indonesia, menyebabkan kekeringan.
- Dampak: Kebakaran hutan, gagal panen, kekurangan air bersih.
Baca Juga: Wakil FSQ Murung Raya Diharapkan Raih Hasil Terbak, Begini Harapan Dewan
La Nina :
- Suhu permukaan laut: Menurun di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik.
- Angin pasat: Menguat.
- Curah hujan: Meningkat di Indonesia, berpotensi banjir.
- Dampak: Banjir, tanah longsor, kerusakan infrastruktur.
Baca Juga: Kasus Wanita Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik, Polisi: Dokter Tak Miliki Izin Praktik
Secara sederhana:
- El Nino: Panas, kering.
- La Nina: Dingin, basah.
Artikel Terkait
Sebelum Ella Tewas, Izin Klinik Sedot Lemak Baru Keluar 3 Hari
Beredar Rumor Adiba Khanza Hamil, Umi Pipik Klarifikasi
Mau Mobil Listrik Harga Terjangkau? Simak Daftar Lengkapnya di Sini!
Murung Raya Kirim Puluhan Kafilah Ikuti FSQ di Palangka Raya
Resmi! Jokowi Larang Warga Jual Rokok Eceran Per Batang, Ini Aturannya