KALTENGLIMA.COM - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman segera meluncurkan gerakan optimasi lahan (Oplah) seluas 500.000 hektare di Kalimantan Tengah untuk mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Dalam kunjungannya ke Dadahup, Kabupaten Kapuas, Andi Amran menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan pangan yang mendesak, mengingat pangan adalah hal yang sangat krusial dan tidak bisa ditunda.
Andi Amran menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran tahun 2025 untuk mengoptimalkan 1 juta hektare lahan, termasuk 500.000 hektare di Kalimantan Tengah.
Baca Juga: PDIP Resmi Usung Pasangan Risma-Gus Han Maju Pilkada Jatim
Dia berharap gerakan ini akan berhasil dan menjadi langkah penting dalam sejarah Indonesia, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada impor beras dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Program Oplah tidak hanya terbatas pada Kalimantan Tengah, tetapi juga mencakup wilayah lain seperti Kalimantan Selatan, Merauke, dan Sumatera Utara.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moh. Arief Cahyono, menekankan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengantisipasi potensi darurat pangan dan memaksimalkan semua potensi lahan di Indonesia.
Baca Juga: Grab-Gojek Respon Tuntutan Demo Ojol di Jabodetabek
Arief berharap bahwa dengan keberhasilan program ini, Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan dan tidak lagi perlu mengimpor beras.
Pemerintah menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam satu hingga dua tahun ke depan, sehingga kekhawatiran terhadap stok beras dapat diatasi.
Artikel Terkait
Indonesia Siapkan Ekspor Listrik ke Singapura Seharga Miliaran Dolar
Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris, Apa Manfaatnya?
Grab-Gojek Respon Tuntutan Demo Ojol di Jabodetabek