Harvey Moeis Bantah Keterkaitan Barang untuk Keluarga dengan Bisnis Timah

KALTENGLIMA.COM - Terdakwa kasus korupsi pengelolaan timah, Harvey Moeis, menegaskan bahwa barang-barang yang dibelinya untuk keluarganya berasal dari hasil kerja kerasnya sendiri dan tidak ada kaitannya dengan bisnis timah.

Pernyataan ini disampaikan Harvey saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Jumat, 6 Desember 2024.

Awalnya, hakim anggota menanyakan apakah barang-barang yang disita oleh Kejaksaan memiliki hubungan dengan keuntungan dari bisnis timah.

Baca Juga: Pangeran Harry Tepis Isu Perceraian Dirinya dengan Meghan Markle

Harvey menjawab bahwa semua barang yang diberikan kepada keluarganya diperoleh dari bisnis lain yang dikelolanya secara mandiri serta dari warisan almarhum ayahnya.

Dalam persidangan sebelumnya, jaksa mendakwa Harvey sebagai perwakilan PT Refined Bangka Tin yang melakukan kolusi dengan pihak lain terkait pemurnian timah ilegal di wilayah tambang PT Timah, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jaksa menyebut Harvey meminta pihak smelter untuk menyisihkan sebagian keuntungan mereka, yang dikamuflasekan sebagai dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

PBaca Juga: Pemprov Jakarta Hapus Sanksi PKB dan BBNKB, Cek Tanggalnya

Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara dengan memperkaya Harvey dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim, hingga mencapai Rp 420 miliar.

Selain itu, Harvey juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU), termasuk mentransfer dana ke rekening istrinya, artis Sandra Dewi, dan asisten Sandra, Ratih Purnamasari.

Jaksa mengungkap bahwa rekening Ratih digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Harvey. Uang hasil korupsi juga diduga digunakan untuk membeli 88 tas mewah, 141 perhiasan untuk Sandra Dewi, aset properti, serta menyewa rumah mewah di Melbourne, Australia.

Baca Juga: KPK Pamerkan Barang Sitaan Kasus Korupsi di Gedung Merah Putih, Berminat Beli?

Selain itu, Harvey disebut membeli mobil-mobil mewah seperti MINI Cooper, Porsche, Lexus, dan Rolls-Royce.