WNI Tewas Ditembak di Perairan Malaysia, KBRI Kirim Nota Diplomatik

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 17:26 WIB
Ilustrasi penembakan. (Pixabay)
Ilustrasi penembakan. (Pixabay)

KALTENGLIMA.COM - Satu warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran tewas ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, setelah disebut mencoba pergi dari negara itu melalui jalur ilegal. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengirimkan nota diplomatik meminta agar peristiwa itu diselidiki.

"KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

Judha menyebut KBRI akan meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban. Pihaknya juga akan terus memonitor penanganan peristiwa ini.

Baca Juga: Pesta Perpisahan The Daddies: Ada Kevin Sanjaya/Seo Seung Jay VS Hendra/Ahsan!

"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," sebutnya.

Sebelumnya diberiraman, WNI yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dikabarkan tewas, sedangkan empat lainnya mengalami luka-luka

"Jadi kronologi kejadiannya berawal pada hari Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh lima orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural," kata Christina dalam konferensi pers di gedung Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1).

Baca Juga: Tak Ingin Umbar Wajah Sang Anak Usai Melahirkan, Ini Alasan Mahalini

P2MI mengecam tindakan yang dilakukan APMM menggunakan senjata api. Ia meminta pemerintah Malaysia untuk mengusut penggunaan kekuatan secara berlebihan atau excessive use of force dalam kasus ini.

"Sikap kami, Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia terhadap 4-5 orang pekerja migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka," ujar Christina.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X