Fenomena Hujan Jeli Terjadi di Gorontalo, Bamakag Ragukan Kebenaran

KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan keraguannya terhadap informasi mengenai fenomena yang disebut sebagai hujan jeli di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani, menegaskan bahwa kebenaran fenomena ini masih belum dapat dipastikan.

Meskipun ada beberapa kemungkinan ilmiah, BMKG belum memperoleh bukti valid terkait kejadian tersebut dan menilai fenomena semacam ini secara alami tidak mungkin terjadi.

Baca Juga: KPK Panggil Hasto untuk Diperiksa Sebagai Tersangka

Meski demikian, BMKG tetap berupaya mengklarifikasi dengan berkoordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo dan menghubungi pemilik akun media sosial yang pertama kali mengunggah video terkait hujan jeli tersebut.

Jika fenomena ini terbukti benar, BMKG akan meneliti lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. BMKG juga mengimbau masyarakat di Gorontalo agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Sebelumnya, warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, dikejutkan dengan fenomena hujan yang diklaim berbentuk seperti butiran jeli pada Sabtu (15/2) malam sekitar pukul 20.00 WITA.

Baca Juga: Video ASN Joget di Atas Meja Viral di Media Sosial, Plt Kadis PUPR Kutim Beri Penjelasan

Video amatir berdurasi 28 detik yang diunggah akun Instagram @infosulawesidotcom turut memperkuat spekulasi di masyarakat.

Seorang warga setempat, Ewan Saputra, mengaku terkejut saat mendapati pekarangan rumah dan jalanan dipenuhi butiran menyerupai agar-agar setelah hujan turun.

Beberapa warga berusaha mengumpulkan butiran tersebut, sementara yang lain memilih menghindar karena merasa asing dengan fenomena tersebut.

Baca Juga: Karyawan Bergaji hingga Rp 10 Juta Resmi Bebas Pajak, Ini Persyaratannya

Hingga kini, belum diketahui apakah hujan jeli ini terjadi di seluruh desa atau hanya di satu titik tertentu karena kejadiannya berlangsung pada malam hari.