KALTENGLIMA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memimpin pemeriksaan kualitas bahan bakar minyak (BBM) di fasilitas penyimpanan dan distribusi PT Pertamina (Persero) yang terletak di Banten pada hari Kamis, 13 Maret. Lalu, apa hasil dari pemeriksaan tersebut?
Menurut informasi yang dipublikasikan di laman resmi Kementerian ESDM, Bahlil, yang didampingi oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa BBM yang diproduksi oleh perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman untuk digunakan oleh masyarakat.
"Kita mengecek dan semuanya dengan teknologi, dengan laboratorium rata-rata semuanya di dalam batas aturan di atas 725. Ini membuktikan bahwa kualitas BBM yang disiapkan Pertamina sangat baik dan aman untuk digunakan oleh masyarakat," kata Bahlil.
Baca Juga: Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat Menurut Dalil Al-Qur'an?
Selain Direktur Utama Pertamina, proses pengecekan bahan bakar minyak (BBM) juga didampingi oleh perwakilan dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Lemigas. Pengecekan ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi laboratorium untuk memastikan bahwa BBM yang didistribusikan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Bahlil menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh berada di atas ambang batas yang ditentukan dalam Keputusan Direktur Jenderal Migas mengenai standar dan mutu BBM yang dipasarkan di dalam negeri. Standar berat jenis BBM yang diuji pada suhu 15°C ditetapkan dengan nilai minimum sebesar 715 kg/m³ dan nilai maksimum sebesar 770 kg/m³.
Selain menjamin kualitas, Bahlil juga memastikan bahwa ketersediaan BBM cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadan dan Idulfitri. Ia menegaskan bahwa stok BBM, termasuk Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo, berada dalam kondisi aman, dengan ketahanan pasokan yang diperkirakan mencapai 20 hingga 21 hari ke depan.
Baca Juga: Gempa Berkekutan 5,2 M Guncang Banten, Getaran Terasa hingga Sukabumi
"Kami telah mengecek untuk wilayah Jawa Barat dan Banten untuk BBM. Untuk BBM baik Pertamax, Pertalite dan Turbo semuanya clear, masanya sampai dengan 20 sampai dengan 21 hari. Jadi ketersediaan kita sangat luar biasa sekali," tuturnya.
Data dari PT Pertamina (Persero) mengindikasikan adanya proyeksi peningkatan permintaan bensin sekitar 7% dibandingkan kondisi normal. Lonjakan signifikan diperkirakan terjadi pada periode H-7 hingga Hari H, terutama untuk jenis Pertalite dan Pertamax Series, yang dapat mencapai kenaikan hingga 21%. Puncak permintaan diperkirakan akan terjadi pada H-2, dengan peningkatan mencapai 33%.
"Kami akan terus memantau ketersediaan dan kualitasnya agar aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan nyaman selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri," kata dia.
Baca Juga: Olahraga Jelang Sahur Lebih Menantang, Agar Tak Tumbang Catat Saran Dokter
Artikel Terkait
Tim Penggerak PKK dengan DWP Kabupaten Barito Utara Pererat Kebersamaan Gelar Acara Buka Bersama
Soal Viral Patwal di Puncak, Kasatlantas Polres Bogor Minta Maaf hingga Tindak Tegas Anggota
Abdul Gani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara Meninggal Dunia
Tak Gelar Open House di Solo Saat Lebaran, Jokowi: Kalau Mau ke Sini Silakan
Akses ke Bromo Via Malang Tertutup Akibat Tebing di Poncokusumo Longsor