Tambang Batu Bara PT SPP Bunyu Alami Longsor, Tak Ada Korban Jiwa

photo author
- Senin, 7 April 2025 | 18:53 WIB
Ilustrasi Tambang Batu Bara (Titan Infra Energy )
Ilustrasi Tambang Batu Bara (Titan Infra Energy )

KALTENGLIMA.COM - Peristiwa tanah longsor yang terjadi di area tambang batu bara milik PT Saka Putra Perkasa (SPP) di Desa Bunyu Barat, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan publik setelah video berdurasi satu menit yang merekam kejadian tersebut tersebar luas di media sosial. Dalam video itu, tampak tanah ambles dan merusak sejumlah fasilitas tambang.

Kapolresta Bulungan, Kombes Pol Rofikoh Yunianto, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa longsor terjadi pada Minggu, 6 April, sekitar pukul 13.30 WITA.

“Saya sudah mendapat laporan dari Kapolsek Bunyu, AKP Arsya, bahwa lokasi kejadian berada di site tambang milik PT SPP,” ujar Rofikoh pada Senin, 7 April.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-20, Apple Siapkan Desain iPhone Lipat dan Desain Berbahan Kaca

Menurut penuturan Sugeng, Penanggung Jawab Operasional (PJO) PT SPP, tidak ada aktivitas penambangan yang berlangsung saat kejadian terjadi.

“Saat longsor terjadi, lokasi tambang dalam kondisi kosong. Tidak ada aktivitas pekerjaan maupun korban jiwa,” tambahnya.

Rofikoh juga menyebut bahwa cuaca di lokasi saat itu sedang gerimis, dan mayoritas karyawan tengah libur menyambut Hari Raya Idulfitri. Kepala Teknik Tambang (KTT) juga sedang cuti dan akan dimintai keterangan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Prabowo Targetkan Harga Pangan Berprotein Bisa Terjangkau Mulai Tahun Depan

Kejadian longsor terbaru ini kembali menimbulkan pertanyaan soal kelayakan dan keamanan wilayah bekas tambang yang masih menyimpan potensi kerusakan lingkungan, meskipun sudah tidak aktif beroperasi.

Untuk saat ini, pihak kepolisian masih mendalami insiden tersebut dengan memanggil sejumlah pihak, termasuk KTT PT SPP, guna mencari tahu penyebab longsor dan menentukan langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang.

“Investigasi terus dilakukan untuk mengungkap penyebab longsor secara menyeluruh, sekaligus mengevaluasi tindakan mitigasi yang dibutuhkan,” tegas Rofikoh.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X