Legislator Tanggapi Teror Bom di 2 Pesawat Saudia Airlines: Harus Jadi Alarm Keras!

photo author
- Kamis, 26 Juni 2025 | 12:35 WIB
Ancaman Bom Guncang Penerbangan Saudi Airlines, TNI dan Aparat Gabungan Sigap Amankan 376 Penumpang di Kualanamu. (Foto: Puspen TNI - INDEPENDENMEDIA.ID)
Ancaman Bom Guncang Penerbangan Saudi Airlines, TNI dan Aparat Gabungan Sigap Amankan 376 Penumpang di Kualanamu. (Foto: Puspen TNI - INDEPENDENMEDIA.ID)

KALTENGLIMA.COM - Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, memperhatikan dua pesawat Saudia Airlines tujuan Jakarta dan Surabaya yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut) setelah menerima teror bom. Dini mengatakan hal tersebut bagian dari teror psikologis yang harus menjadi alarm pemerintah.

"Meskipun dinyatakan sebagai hoaks, ancaman tersebut merupakan bentuk teror psikologis serius yang dapat mengganggu mental jemaah, mengancam keselamatan penerbangan, serta menciptakan keresahan nasional," sebut Dini kepada wartawan.

Dini menyampaikan kesehatan mental dan ketenangan jemaah harus menjadi prioritas oleh negara. Ia memberi apresiasi respon cepat pihak Polda Sumut, Jihandak Brimob hingga TNI yang telah menangani kasus tersebut. Dini berpendalat, kasus ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Dia mendorong adanya evaluasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

"Namun, peristiwa ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh pemangku kebijakan agar sistem keamanan penerbangan, khususnya untuk kloter haji, ditingkatkan secara menyeluruh," ucapnya.

Baca Juga: Harmonisasi Revisi UU Haji, Baleg DPR: Kemarin Cenderung Masih Diatur Kemenag

Legislator NasDem ini merekomendasikan penambahan SOP pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala, terutama dalam hal deteksi dini terhadap ancaman bom. Menurutnya, hal tersebut penting untuk diterapkan di semua embarkasi haji dari berbagai wilayah Indonesia.

"Mendorong Kementerian Agama untuk segera menyiapkan saluran informasi resmi seperti call center, posko informasi, dan WA center. Saluran ini penting agar keluarga jamaah bisa mendapatkan informasi langsung, akurat, dan tidak terjebak dalam kepanikan akibat hoaks atau informasi tidak valid yang beredar di media sosial," katanya.

Diketahui, pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai menerima ancaman bom. Terdapat sekitar 442 penumpang jemaah haji di dalam pesawat tersebut. Setelah diperiksa, pesawat dinyatakan steril dari benda bermuatan bom. Kejadian serupa rupanya berlanjut pada Sabtu (21/6). Pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena mendapatkan ancaman bom. Lagi-lagi, ancaman bom tersebut ternyata hoax dan pesawat dipastikan aman.

Baca Juga: Banyak yang Bikin Notes Padahal Tak Dibaca Lagi, Kamu Juga?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X