KALTENGLIMA.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa wilayah Jakarta menyumbang sekitar 43–45 persen transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara nasional. Angka ini menunjukkan hampir separuh transaksi digital berbasis QRIS di Indonesia berasal dari ibu kota.
Hingga April 2025, tercatat 6 juta pengguna QRIS di Jakarta dengan volume transaksi mencapai 258,15 juta. Kontribusi QRIS terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta tercatat sebesar 0,53 persen.
BI DKI Jakarta terus mendorong terwujudnya Jakarta sebagai kota digital dan global yang memiliki karakter budaya kuat.
Baca Juga: Perceraian di Kota Jambi Capai 852 Kasus, Didominasi Gugatan Istri
Salah satu langkahnya adalah melalui penyelenggaraan Pekan QRIS Nasional (PQN) di Jakarta yang dikemas dengan nuansa budaya.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Yosamartha, perpaduan digitalisasi dan pelestarian budaya diharapkan mampu memperkuat posisi Jakarta di panggung global.
Selain memaparkan perkembangan digitalisasi, BI DKI Jakarta juga melaporkan bahwa ekonomi Jakarta pada Triwulan II-2025 tumbuh 5,18 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibanding 4,95 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Ciptakan Pemerintahan Bersih, Pemkab Murung Raya Kampanyekan Anti Korupsi
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,13 persen (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan 5,36 persen pada triwulan sebelumnya.
Artikel Terkait
Mengatasi Pembengkakan Akibat Gigitan Tawon dengan Bahan Alami, Ini Daftarnya
Gampang Banget! Ini Cara Memisahkan Chat Kerja dan Pribadi di WhatsApp
Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Danau Mawang Sulsel: Terbungkus Sarung
Dirut Agrinas Pangan Mundur Karena Anggaran Nol, Danantara Buka Suara