KALTENGLIMA.COM - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan erupsi yang mencapai ketinggian sekitar 900 meter di atas puncaknya pada Senin, 1 Desember.
Erupsi yang terjadi pada pukul 06.08 WIB tersebut menghasilkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan kepadatan tebal yang bergerak ke arah barat daya, dan aktivitasnya terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm serta durasi 116 detik.
Dalam kurun waktu pagi hari itu saja, Semeru tercatat meletus sebanyak tiga kali, masing-masing pada pukul 05.09 WIB dengan kolom setinggi 500 meter, pukul 05.58 WIB dengan kolom setinggi 700 meter, dan pukul 06.08 WIB dengan kolom mencapai 900 meter.
Baca Juga: Pemerintah Intensifkan Operasi Darat dan Udara demi Membuka Akses Daerah Terisolasi
Dengan status Siaga atau Level III, PVMBG menetapkan sejumlah larangan dan imbauan, antara lain masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 13 kilometer dari puncak, serta diminta menghindari area hingga 500 meter dari tepi sungai di jalur yang berpotensi menjadi alur perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 17 kilometer.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah karena risiko lontaran material pijar. Selain itu, masyarakat di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya awan panas, guguran lava, serta potensi banjir lahar pada sungai-sungai kecil yang terhubung dengan aliran utama.
Artikel Terkait
Tewas Mengenaskan, Guru PPPK di OKU Ditemukan dengan Tangan serta Kaki Terikat
Pemerintah Intensifkan Operasi Darat dan Udara demi Membuka Akses Daerah Terisolasi
Update Terbaru: Total Korban Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar Tembus 442 Jiwa