Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan surat nikah yang dikeluarkan oleh catatan sipil Jakarta di Hotel Mercure, Jakarta, pada tanggal 30 Juli 2000.
Setelah menyelesaikan administrasi pernikahan, Ida dan Nardinata pergi berbulan madu ke 3 negara, negara pertama yang didatangi adalah Thailand.
Di sanalah Nardinata mengaku dirinya adalah perempuan.
Ia juga menyebut bahwa dirinya hanya memerlukan pendamping yang bisa menemaninya kemana-mana.
Baca Juga: Polres Kapuas Amankan Puluhan Ribu Butir Obat dan Ratusan Gram Sabu
"Saya pun shock, kaget dan menangis, lalu kami berantem hebat. Saya dipukuli dan diancam mau dibunuh, dia juga meminta saya untuk mengurus abu orang tua serta 3 orang anak angkatnya," tulis akun tersebut.
Usai bertengkar hebat, Ida pun bertanya berapa lama dirinya harus mendampingi Nardinata.
Hal ini lantaran ia bukan seorang lesbian dan tidak bisa hidup seperti itu.
Namun Nardinata memberikan kesepakatan bahwa dirinya akan memenuhi setiap kebutuhan Ida layaknya seorang istri, dan ia berjanji akan membelikannya sebuah rumah.
Janji Nardinata dipenuhi. Setelah tiga bulan menikah, Ida dibelikan rumah di Pakuwon City, Taman Mutiara C3 Nomor 261.
Setelah dibelikan rumah, Ida lalu membuka toko spare part mobil eropa Mercedes-benz, lantaran ia memiliki pengalama 15 tahun bekerja di bengkel Mercy.
Baca Juga: Putri Ariani Juara 4 di America's Got Talent, Besaran Hadiah yang Diterima Wakil Indonesia Itu
Masalah tak selesai sampai di situ. Beberapa bulan kemudian, datang seorang perempuan bernama Emiliana dari Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mengaku sebagai istri Nardinata. Emiliana merampas mobil dan baju Nardinata.