KALTENGLIMA.COM - Media sosial diramaikan video yang seolah menunjukkan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bersikap kasar dengan menarik jaket Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Kejadian tersebut berlangsung saat debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (23/12/2023) malam.
Ramainya video ini dengan narasi negatif kepada Prabowo Subianto membuat Bahlil Lahadalia angkat suara dalam cuitan di akun X (twitter).
Baca Juga: Per 21 Desember 2023, BLT El-Nino Sebesar Rp. 6,72 Triliun Sudah Dibagikan
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara ihwal video viral yang menarasikan dirinya ditarik capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat cawapres, Jumat (22/12).
Bahlil menyayangkan video tersebut dinarasikan negatif.
"Saya sangat menyayangkan beredarnya video saya dan Pak Prabowo dengan narasi yang tidak patut, tidak benar, dan cenderung mem-framing hal negatif," kata Bahlil di Perpusnas, Jakarta, Sabtu (23/12).
Baca Juga: Legislator Barito Utara Ingatkan Pengelola Wisata, Henny: Perhatikan Sektor Keselamatan
Bahlil memastikan suasana debat cawapres berlangsung kondusif, penuh suka cita, dan dengan suasana riang gembira.
"Video tersebut sebenarnya menampilkan komunikasi dan respons biasa antara seorang abang dengan adiknya. Jadi, semalam Pak Prabowo bertanya kepada saya dan berdiskusi tentang pernyataan Mas Gibran yang berkaitan dengan program ekonomi, investasi, dan hilirisasi. Tentunya hal ini merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari saya sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM," jelas dia.
Bahlil juga merasa perlakuan Prabowo kepadanya tidak berlebihan.
Baca Juga: Kunjungi Lampung, Zulhas-Putri Joget PAN Bersama Raffi Ahmad-Nagita Slavina
Dia lalu menegaskan rasa bangganya terhadap penampilan Gibran di debat.
"Pak Prabowo ini sudah seperti abang saya sendiri, tidak ada hal yang terlalu berlebihan dari tampilan video yang sedang ramai di medsos saat ini. Intinya, semalam kami sangat bangga melihat Mas Gibran tampil dengan sangat percaya diri," ujar dia.