KALTENGLIMA.COM - Film Interstellar dianggap sebagai salah satu karya terbaik sepanjang masa. Pada Academy Awards ke-87, Interstellar berhasil meraih penghargaan untuk kategori Efek Visual Terbaik. Film ini mempersembahkan kompleksitas cerita yang mendalam, dengan sentuhan plot yang menyoroti hubungan ayah-anak yang penuh kasih, dihiasi dengan visualisasi alam semesta yang megah dan kompleks.
Interstellar diakui sebagai film fiksi ilmiah yang sangat akurat. Di masanya, film ini menjadi titik rujukan bagi para ilmuwan dalam mengkaji lebih lanjut teori-teori sains yang diusungnya. Tidaklah mengherankan karena film ini disutradarai oleh Christopher Nolan yang dikenal luas dalam dunia perfilman. Kip Thorne, seorang fisikawan penerima Nobel, turut berperan dalam pengembangan film ini.
Bagaimana sebuah film yang terkesan fantastis dapat diberi cap sebagai karya dengan landasan sains yang kuat? Kip Thorne, pengembang film tersebut, bahkan menerbitkan buku berjudul "The Science of Interstellar" yang menjelaskan secara detail aspek-aspek sains dalam film ini. Salah satu teori yang ditonjolkan dalam film ini adalah Teori Relativitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa aspek teori tersebut dalam konteks film:
Baca Juga: Sering Alami Dejavu, Berikut Penjelasannya
1. Dilatasi Waktu:
Ketika Cooper dan timnya tiba di planet Miller, mereka mengalami fenomena dilatasi waktu. Ini sesuai dengan teori relativitas Einstein yang menyatakan bahwa waktu relatif terhadap ruangnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Romily dalam film, waktu berjalan berbeda di planet tersebut, di mana 1 jam di sana setara dengan 7 tahun di Bumi.
2. Lubang Hitam:
Konsep lubang hitam sangat populer di kalangan fisikawan. Interstellar memvisualisasikan lubang hitam berdasarkan rumusan matematika Kip Thorne. Menariknya, beberapa tahun setelah rilis film, bentuk fisik lubang hitam berhasil diamati, sesuai dengan ramalan visual dari film Interstellar.
3. Singularitas dan Tesseract:
Singularitas merupakan konsep fisika di ujung lubang hitam, di mana konsep ruang dan waktu kehilangan artinya. Film ini menggambarkan Cooper terlempar ke dimensi keempat melalui singularitas, di mana waktu menjadi dimensi fisik. Penggunaan konsep tesseract juga menyoroti dimensi yang lebih tinggi dari kubus 3 dimensi.
Baca Juga: Komentar Totti Hasil Drawing 16 Besar Liga Europa AS Roma vs Brighton
4. Lubang Cacing:
Teori lubang cacing menyatakan kemungkinan adanya jalur singkat melalui ruang-waktu. Dalam film, lubang cacing digunakan sebagai cara perjalanan yang cepat di alam semesta.
Interstellar berhasil memukau penonton dengan kompleksitas cerita dan ketelitian sainsnya. Film ini membuka diskusi luas dari berbagai kalangan untuk memahami makna di balik karya tersebut. Selain itu, Interstellar juga menyampaikan pesan emosional yang kuat, terutama dalam hubungan antara Cooper dan anaknya.
Para pemeran utama Interstellar termasuk Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Jessica Chastain, Bill Irwin, Ellen Burstyn, Michael Caine, dan Matt Damon.