KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari jenis Pertalite (RON 90) ke BBM dengan kualitas lebih tinggi, yaitu Pertamax (RON 92). Rencana ini diungkapkan oleh Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman. Saleh menyatakan bahwa pemerintah berharap jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) ke depan akan memiliki kualitas yang lebih baik daripada Pertalite saat ini.
"Kita harapkan ke depan JBKP merupakan jenis BBM yang kualitasnya lebih baik, tapi tentu pemerintah akan mempertimbangkan semua aspek termasuk harga, kesiapan infrastruktur, kebutuhan subsidi, atau kompensasi," ujarnya kepada CNBC Indonesia.
Saleh juga menegaskan bahwa peralihan subsidi dari Pertalite ke Pertamax adalah langkah untuk meningkatkan kualitas BBM yang beredar di Indonesia, terutama yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Pertamax dianggap lebih bersih, lebih irit, dan juga berkontribusi pada target Net Zero Emission (NZE). Selain itu, Pertamina juga telah memasarkan Pertamax Green 95 yang mengandung bioetanol 5%.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang membahas penggunaan BBM rendah sulfur di dalam negeri. Hal ini terkait dengan wacana pengalihan subsidi BBM dari Pertalite ke Pertamax Cs yang memiliki Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi.
Meskipun belum dijelaskan secara rinci, rencana pengalihan subsidi BBM tersebut masih menunggu aturan yang akan tertuang dalam Revisi Peraturan Presiden No. 191 tahun 2014. Proses revisi aturan ini masih berada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.