nasional

22 Bendungan Berhasil Diisi Air Berkat BMKG dan Kementerian PUPR Lakukan Modifikasi Cuaca

Sabtu, 8 Juni 2024 | 17:18 WIB
Ilustrasi bendungan raksasa di Jawa Timur. ((Pexels / Denitsa Kireva))

KALTENGLIMA.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta sejumlah instansi terkait melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada 1-5 Juni 2024 untuk mengatasi penurunan daya tampung 43 bendungan di Pulau Jawa akibat El Nino.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Adek Rizaldi, mengungkapkan bahwa volume tampungan bendungan di Pulau Jawa berkurang sekitar 19 persen atau 981,5 juta meter kubik air akibat El Nino.

Penurunan ini mengancam pasokan air untuk irigasi dan berpotensi mengurangi luas lahan yang dapat diairi pada musim tanam.

Baca Juga: Rehabilitasi Pasar Jongke Surakarta Dikebut Selesai Juli 2024, Telan Biaya Rp124,6 Miliar

Operasi TMC bertujuan mengatasi defisit volume tampungan dan memastikan ketersediaan air selama masa tanam II, sehingga petani tetap bisa panen dan rencana layanan irigasi untuk masa tanam III dapat ditingkatkan.

Pelaksanaan TMC dibagi menjadi tiga posko: posko 2 di Bandung untuk 8 bendungan, posko 3 di Solo untuk 23 bendungan, dan posko 4 di Malang untuk 12 bendungan.

Kegiatan TMC dari 1-5 Juni 2024 berhasil menimbulkan hujan di sekitar 22 dari 43 bendungan target, termasuk Bendungan Jatiluhur, Kedung Ombo, Wadaslintang, Logung, Gembong, Sanggeh, Cipancuh, Bolang, dan lainnya. Tahapan pelaksanaan TMC melibatkan:

Baca Juga: Pergantian Ali Fikri Sebagai Jubir KPK Adalah Untuk Penyegaran

1. BMKG menyediakan informasi prediksi potensi awan di Pulau Jawa yang dapat menimbulkan hujan.
2. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengidentifikasi bendungan yang membutuhkan tambahan air.


3. BRIN menganalisis kebutuhan bahan penyemaian dan merencanakan penerbangan.

4. TNI AU melaksanakan penyemaian awan.
5. BMKG dan BRIN memantau hasil penyemaian dan terjadinya hujan.


6. Ditjen SDA memonitor curah hujan, tinggi muka air waduk, volume tampungan, inflow, dan outflow selama 24 jam serta menganalisis tambahan air dan potensi layanan dengan volume efektif terkini.
7. Evaluasi pelaksanaan TMC dilakukan setiap hari dan tahapan diulang sampai TMC dinyatakan selesai.

Baca Juga: Selama Musim Haji 2024, Imam dan Khatib Masjidil Haram Diarahkan Persingkat Shalat Jumat

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan defisit air di bendungan-bendungan dapat diatasi dan ketersediaan air untuk irigasi serta kebutuhan lainnya dapat terpenuhi.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB