Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 240 bendungan besar, dengan mayoritas terletak di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi PLTA di Indonesia dapat meningkat hingga 16.027 MW," kata Basuki.
Basuki mengapresiasi Tajikistan yang telah memiliki peta jalan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, salah satunya dengan memanfaatkan dan memperluas tenaga air yang menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Baca Juga: Polwan Tersangka Kasus Pembakaran Suami Tidak Ditahan, Ini Alasannya
Pada tahun 2020, tenaga air telah menyumbang 98 persen dari pembangkitan listrik Tajikistan dan mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Mengikuti praktik terbaik internasional, termasuk Tajikistan, Basuki menyatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga akan menerapkan energi hijau, salah satunya dengan pemanfaatan tenaga air.
Konsep ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada ekonomi dan standar hidup masyarakat, meskipun akan memerlukan biaya dan investasi khusus untuk realisasinya.