KALTENGLIMA.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono, sedang menjajaki potensi kerja sama infrastruktur hijau dan cerdas iklim dengan Bangladesh, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral yang sudah berlangsung selama 50 tahun.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis, Basuki menekankan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki banyak kesamaan yang dapat menjadi dasar yang kuat untuk kerja sama lebih lanjut.
Dia juga mengapresiasi kolaborasi yang sudah ada dan berharap untuk memperkuat hubungan bilateral melalui kerja sama yang lebih intens.
Baca Juga: OIKN dan Motorola Bekerja Sama Jadikan IKN Sebagai Kota yang Aman
Kunjungan kerja Basuki ini termasuk pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan, Hutan, dan Perubahan Iklim Bangladesh, Saber Hossain Chowdhury, selama menghadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference di Republik Tajikistan.
Dalam pertemuan tersebut, Basuki menyampaikan terima kasih atas partisipasi Bangladesh dalam World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei 2024 lalu.
Sementara itu, Menteri Chowdhury menyatakan harapannya untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama dalam pengelolaan sektor hutan, peringatan dini banjir, bencana alam, dan penggunaan material ramah lingkungan.
Baca Juga: Monev Kinerja Pembangunan di Kecamatan, Begini Harapan Pemkab Murung Raya
Chowdhury juga mengungkapkan keinginan Bangladesh untuk berkolaborasi dalam skema Kerjasama Pembiayaan dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengelolaan mangrove, terutama di hutan Sundarbans yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan upaya penanaman mangrove di wilayah tersebut.
Kunjungan Basuki Hadimuljono ke Dushanbe, Tajikistan, juga melibatkan kehadiran dalam Plenary Session pada The 3rd High Level International Conference on the International Decade for Action “Water for Sustainable Development” 2018-2028, yang menunjukkan komitmen Indonesia dalam isu global terkait air dan pembangunan berkelanjutan.