KALTENGLIMA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat internal di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (20/6/2024) untuk membahas tata kelola tanaman Kratom.
Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, serta Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan terkait tata kelola Kratom yang saat ini belum terstandarisasi dengan baik.
Baca Juga: KAI Raih Laba Rp 1,87 T di 2023!
Hal ini telah menyebabkan kendala, di mana ekspor Kratom sering kali ditolak karena adanya dugaan kontaminasi bakteri. Oleh karena itu, perlu dibahas dan disusun standarisasi pengelolaan Kratom agar memenuhi persyaratan ekspor yang lebih ketat.
Selain itu, rapat juga membahas mengenai regulasi perdagangan Kratom yang sedang disiapkan oleh Kementerian Perdagangan, namun Moeldoko menyoroti perlunya percepatan dalam penyusunan aturan tersebut.
Poin ketiga yang dibahas adalah terkait dengan klasifikasi Kratom, di mana terdapat perbedaan persepsi antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan hasil riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca Juga: Dewan Pers Beri Masukan UNESCO Soal Tata Kelola Platform Digital dan Draf RUU Penyiaran
Moeldoko menyampaikan pentingnya melakukan riset lebih lanjut untuk memastikan kondisi sebenarnya dari Kratom, termasuk kadar zat aktif di dalamnya dan potensi dampak kesehatannya. Hal ini penting agar regulasi yang disusun dapat sesuai dengan status yang telah ditetapkan oleh DPR.
Dengan demikian, rapat ini bertujuan untuk menyelaraskan pandangan dan langkah-langkah strategis terkait tata kelola, perdagangan, dan riset mengenai Kratom untuk menjaga keamanan, kesehatan, serta keberlanjutan industri Kratom di Indonesia.