nasional

Ini Alasan Orang Malas Pakai Aplikasi Kencan

Selasa, 20 Agustus 2024 | 18:09 WIB
Ilustrasi Aplikasi Kencan Online (FilippoBacci)


KALTENGLIMA.COM - Industri aplikasi kencan menghadapi kemunduran signifikan, dengan saham Bumble turun 30% pada bulan ini setelah laporan pendapatan yang mengecewakan.

Aplikasi lain, seperti Match Group yang memiliki Tinder dan OkCupid, juga melaporkan penurunan jumlah pelanggan berbayar selama tujuh kuartal berturut-turut.

Menurut riset Pew, hampir setengah dari pengguna aplikasi kencan online, dan lebih dari setengah perempuan, merasa pengalaman mereka sangat buruk.

Baca Juga: Daftar Negara Paling Berpendidikan di Dunia, Indonesia Ada Gak Ya?

Selain sulitnya menemukan pasangan ideal, isu penipuan semakin meningkat, dengan 52% pengguna melaporkan upaya penipuan dan 57% perempuan merasa kencan online tidak aman. Sebanyak 87% perempuan juga mengaku sering 'diteror' oleh orang yang sudah mereka tolak.

Di sisi lain, Bumble mengalami penurunan karena fenomena selebritas yang memilih untuk menjalani "celibate" atau puasa dari hubungan asmara.

Selebritis seperti Khloe Kardashian dan Julia Fox menjadi contoh tren ini, yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap hubungan seks dalam hubungan romantis.

Baca Juga: Dharma Kun Lolos Syarat jadi Calon Perseorangan oleh KPU DKI

Menurut Laurie Mintz, profesor psikologi di Universitas Florida, fenomena celibate berkaitan dengan ketidakpuasan terhadap status quo seks dan penolakan terhadap aturan yang ketat.

Banyak orang merasa bahwa kencan online terlalu transaksional dan impersonal, mendorong mereka untuk mencari jodoh secara offline.

Penulis Vox, Allie Volpe, juga mencatat bahwa kencan online sering dianggap sebagai permainan angka yang tidak personal. Banyak orang kini lebih memilih bertemu pasangan secara organik, di mana interaksi lebih tulus dan penolakan lebih mudah diterima.

Baca Juga: Putusan MK Terkait Pilkada, Jubir Anies Sebut Siap Maju dengan Siapa Saja

Meskipun pandemi mempercepat normalisasi kencan online, industri ini tetap relatif kecil dibandingkan raksasa teknologi lainnya, dengan pendapatan tahunan Match Group hanya sekitar US$ 3,4 miliar.

Model bisnis aplikasi kencan, yang sering memerlukan pembayaran untuk fitur premium, menghadapi tantangan karena pengguna yang nyaman sering beralih ke aplikasi pesan gratis. Hal ini mengurangi keindahan proses mengenal seseorang secara bertahap yang biasanya terjadi dalam interaksi offline.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB