KALTENGLIMA.COM - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani berencana mengunjungi Singapura minggu depan untuk bertemu dengan dua perusahaan investasi besar, GIC dan Temasek. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menarik minat kedua perusahaan tersebut agar berinvestasi di Indonesia.
Rosan menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini, ia akan menawarkan sejumlah proyek strategis yang bisa dikerjasamakan dengan Singapura, salah satunya adalah proyek terkait pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Ia menekankan bahwa diskusi akan berfokus pada energi hijau, termasuk tenaga listrik dan konsumsi energi.
Singapura saat ini merupakan penyumbang terbesar dalam Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, sehingga menarik investasi dari negara tersebut menjadi prioritas, terutama untuk proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Rosan berharap kunjungannya ke Singapura akan menghasilkan kesepakatan yang dapat segera diimplementasikan.
Baca Juga: Plt Kepala BMKG Minta Anak Muda Turun Tangan Hadapi Tantangan Umat Manusia
Rosan juga mencatat bahwa minat investasi untuk mencapai target net zero emissions semakin meningkat, terutama dari negara-negara Barat, Amerika Serikat, dan Australia.
Banyak perusahaan private equity yang tertarik karena mereka dapat menawarkan suku bunga yang lebih rendah untuk proyek energi hijau.
Indonesia memiliki potensi besar dalam Energi Baru dan Terbarukan, seperti geothermal, tenaga hidro, tenaga angin, dan solar cell. Rosan percaya bahwa dengan perbaikan aturan, kebijakan, dan regulasi, investasi di sektor ini akan menjadi semakin menarik bagi investor internasional.