KALTENGLIMA.COM - Indonesia mencatatkan peningkatan ekspor ke Israel hingga bulan Juli 2024, meskipun nilai ekspornya masih tergolong kecil dibandingkan dengan total perdagangan internasional.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Juli 2024 mencapai USD 16,247 juta, yang berarti ada kenaikan sebesar 1,86% dari bulan sebelumnya dan peningkatan sebesar 21,39% dibandingkan dengan Juli 2023.
Komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Israel antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, produk kimia, alas kaki, mesin dan perlengkapan elektrik, serta bahan kimia organik.
Baca Juga: Gagal Maju Pilkada 2024, Anies Rencana Bentuk Partai Baru
Pertumbuhan nilai ekspor ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan dari Israel terhadap produk-produk Indonesia dalam kategori tersebut.
Meskipun demikian, Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan nilai ekspor ke Israel, kontribusinya terhadap total ekspor Indonesia secara keseluruhan masih sangat kecil.
Ini menunjukkan bahwa perdagangan Indonesia masih lebih dominan dengan negara-negara mitra dagang utamanya, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Benarkah Sertifikat Halal KFC Dicabut?
Dalam keseluruhan konteks perdagangan internasional, Amalia menegaskan bahwa pasar terbesar ekspor Indonesia tetaplah negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, serta beberapa negara ASEAN.
Oleh karena itu, meskipun ada pertumbuhan ekspor ke Israel, fokus utama Indonesia dalam perdagangan internasional masih berada pada negara-negara mitra dagang yang lebih besar.