KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang atau petir selama periode 30 Agustus hingga 5 September 2024.
Pada saat yang sama, BMKG juga memprediksi bahwa Indonesia akan memasuki fenomena La Nina pada bulan September 2024.
Berbeda dengan El Nino yang menyebabkan kekeringan dan suhu tinggi, La Nina justru meningkatkan curah hujan.
Baca Juga: Anggaran Makanan Bergizi Klaim Tak Akan Ganggu Dua Hal Ini
Pada pertengahan Agustus, BMKG melaporkan bahwa anomali Suhu Muka Laut Nino 3.4 menunjukkan kondisi ENSO Netral, dengan indeks -0,01, yang berarti bahwa fenomena El Nino 2023/2024 telah berakhir dan telah beralih ke fase netral.
Dalam unggahan di Instagram resmi BMKG yang dikutip pada 2 September 2024, disebutkan bahwa Indeks ENSO Dasarian I Agustus 2024 menunjukkan status El Nino Netral dengan indeks Nino 3.4 sebesar -0,02.
BMKG memperkirakan bahwa kondisi ini berpotensi berubah menjadi La Nina mulai September 2024, menggeser prediksi awal yang memperkirakan La Nina akan dimulai pada Agustus 2024.
Baca Juga: Sabu Seberat 84,87 Gram Gagal Edar di Barito Utara
La Nina terjadi ketika hembusan angin pasat di Pasifik timur menuju barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya, menyebabkan suhu permukaan laut di Pasifik timur menjadi lebih dingin.
Analisis dan pemantauan dinamika ENSO oleh BMKG menunjukkan bahwa La Nina yang diperkirakan akan terjadi berada dalam kategori lemah.
Meskipun La Nina dapat meningkatkan curah hujan, yang diharapkan dapat membantu daerah yang kering akibat kemarau, hal ini juga bisa menyebabkan potensi bencana seperti banjir dan longsor, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.