KALTENGLIMA.COM - Fenomena equinox akan kembali terjadi pada 22 September 2024, menjadi yang kedua tahun ini setelah fenomena serupa terjadi pada Maret lalu.
Equinox merupakan peristiwa astronomi yang berlangsung dua kali dalam setahun, pada bulan Maret (vernal equinox) dan September (autumnal equinox).
Pada fenomena ini, posisi matahari berada tepat di garis khatulistiwa, menjadikan durasi siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.
Baca Juga: 2 Pengedar Narkoba ditangkap Polisi di Jaktim, 41 Kg Ganja Diamankan!
Menurut BMKG, equinox terjadi ketika matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa, yang membuat matahari tampak terbit dari timur dan terbenam di barat secara presisi.
Jarak antara matahari dan bumi juga menjadi yang terdekat selama periode ini. Rentang waktu terjadinya equinox biasanya berkisar antara tanggal 20 hingga 23 Maret dan September setiap tahunnya.
Terkait dampak equinox, BMKG menegaskan bahwa fenomena ini adalah peristiwa alamiah dan tidak berbahaya. Tidak seperti gelombang panas (heat wave), equinox tidak menyebabkan peningkatan suhu udara yang ekstrem atau bertahan lama.
Baca Juga: Oknum Arisan Bodong Tipu Puluhan Orang di Bogor, Kerugian Capai Rp 1,5 M
Meskipun wilayah tropis di sekitar garis khatulistiwa akan menerima penyinaran matahari maksimum, hal ini tidak berpengaruh besar terhadap cuaca atau menyebabkan perubahan suhu yang signifikan. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik mengenai dampak kesehatan dari fenomena equinox.