KALTENGLIMA.COM - Artis Sandra Dewi dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan pengelolaan timah dan terkait suaminya, Harvey Moeis.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024), Sandra menjelaskan bahwa 88 tas mewah yang disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) adalah hasil endorsement dari berbagai toko tas.
Sandra mengungkapkan bahwa lebih dari 23 toko telah memberikan endorsemen kepadanya sejak 2014, dan ia mempromosikan tas-tas tersebut di media sosialnya.
Baca Juga: Bocoran Kabinet Kepemimpinan Prabowo, Ambil Menteri Jokowi?
Hakim Eko Aryanto menanyakan tentang keterkaitan tas tersebut dengan dakwaan suaminya, khususnya mengenai tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Sandra menegaskan bahwa tas-tas itu diperoleh melalui endorsemen, bukan pemberian suaminya. Sandra juga menjelaskan bahwa ia telah menjual sebagian dari tas yang tidak ia gunakan.
Dalam dakwaan, jaksa menyebutkan bahwa Harvey Moeis diduga terlibat dalam korupsi pengelolaan timah yang merugikan negara sebesar Rp 300 triliun.
Baca Juga: Bukalapak Tanggapi Soal Fluktuasi Harga Saham Mereka
Harvey diduga menerima dana sebesar Rp 420 miliar melalui kerja sama dengan smelter swasta, dan sebagian dana tersebut diduga mengalir kepada Sandra Dewi.
Jaksa juga mengungkap bahwa Harvey mentransfer sejumlah uang ke rekening Sandra Dewi dan asistennya, serta menggunakan uang hasil korupsi untuk membeli tanah dan properti mewah, termasuk pembelian tas-tas mewah untuk Sandra.
Uang tersebut diterima Harvey dari PT Quantum Skyline Exchange, dan jaksa menduga bahwa transaksi keuangan yang dilakukan Harvey sebagian besar berasal dari hasil tindak pidana.