KALTENGLIMA.COM - Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia terkait fluktuasi harga saham mereka dalam beberapa hari terakhir.
Diketahui bahwa pada Senin, 7 Oktober 2024, harga saham BUKA melonjak 25,22% menjadi Rp144. Pada hari berikutnya, saham tersebut tetap menunjukkan kenaikan dengan penguatan 2,08%.
Namun, pada Rabu, 9 Oktober 2024, saham BUKA mengalami penurunan sebesar 5,44% hingga mencapai Rp139. Fluktuasi ini terjadi bersamaan dengan isu bahwa aplikasi e-commerce asal China, Temu, berencana mengakuisisi Bukalapak.
Baca Juga: Program MBG Bakal Habiskan Rp800 miliar per Hari
Dalam keterbukaan informasi pada 10 Oktober 2024, manajemen Bukalapak menyatakan tidak mengetahui adanya informasi material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan, sesuai dengan Peraturan OJK tentang Keterbukaan Informasi.
Selain itu, pada 9 Oktober 2024, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) membeli 9,83 miliar saham Bukalapak, meningkatkan kepemilikan mereka dari 0,82% menjadi 10,36%.
Bukalapak juga menegaskan tidak memiliki rencana korporasi jangka pendek yang dapat mempengaruhi pencatatan saham mereka.
Baca Juga: BNN Ungkap Narkotika Jenis Baru, Efeknya Gak Main-Main
Saat ini, perusahaan sedang menjalankan Program Opsi Saham untuk Manajemen dan Karyawan (MESOP) yang dilaksanakan setiap 30 hari bursa, yang dapat mengakibatkan penambahan saham di Bursa sesuai jumlah saham yang di-exercise oleh karyawan dan manajemen.
Artikel Terkait
Jokowi dan Prabowo Makan Malam Sambil Bahas Hal Ini
Segini Harta Kekayaan Gubernur Kalsel yang Merupakan Paman Haji Isam
Simak! Tiga Brand Skincare Lokal yang Resmi Bangkrut