KALTENGLIMA.COM – Baru-baru ini tengah ramai wacana perubahan kurikulum baru di Indonesia setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menegah (Mendikdasmen), Abdul Mukti membahas kurikulum Deep Learning.
Abdul Bukti kedapat membocorkan mengenai kurikulum tersebut seraya menilai materi belajar bagi siswa di Indonesia saat ini masih cenderung banyak.
Kurikulum Deep Learning merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna, yang saat ini tengah digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia.
Baca Juga: Viral! Gara-gara Game Online, Bocah SMP Duel Bawa Golok dan ‘Pistol’
Konsep ini berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang lebih berfokus pada menghafal materi.
Mendikdasmen RI menyoroti kurikulum materi belajar di Indonesia dapat dikurangi namun tetap mendalam, seperti kurikulum deep learning yang diterapkan di Australia.
"Materi pelajaran mungkin ringan, tetapi cara menjelaskannya mendalam," ujar Mukti yang tampak dalam video yang diunggah akun X @BarisanPemudaRI.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Turun di Wilayah Sekitar
"Sehingga dengan cara itu, guru bisa berimprovisasi dan murid bisa berkembang keinginannya," tambahnya.
Cuitan itu pun menjadi ramai di akun aplikasi sosial media X/twitter. Diketahui, model pembelajaran ini sudah ada sejak 1995.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Vivo Y19s di Indonesia
3 Fakta Penting Tentang Kurikulum Deep Learning
- Fokus pada Pemahaman Konsep:
- Belajar yang Bermakna: Kurikulum Deep Learning mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami konsep secara mendalam. Dengan pemahaman yang baik, siswa akan lebih mudah menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
- Koneksi Antar Materi: Materi pelajaran akan dikaitkan satu sama lain, sehingga siswa dapat melihat gambaran besar dan membangun pengetahuan yang terintegrasi.
- Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan:
- Belajar Sambil Berkreasi: Kurikulum ini mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui berbagai aktivitas seperti diskusi, proyek, dan eksperimen.
- Belajar dengan Bersenang-senang: Proses pembelajaran dibuat semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan dan lebih termotivasi.
- Mengembangkan Keterampilan Abad 21:
- Kritis dan Kreatif: Kurikulum Deep Learning membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah yang sangat dibutuhkan di era digital.
- Kolaborasi dan Komunikasi: Siswa dilatih untuk bekerja sama dalam kelompok dan berkomunikasi secara efektif.