KALTENGLIMA.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merinci hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa (RM), yang berhasil mengamankan uang sebesar Rp 6,8 miliar. Uang tersebut ditemukan di berbagai lokasi di Jakarta dan Pekanbaru, dengan rincian sebagai berikut:
1. Rp 1,9 miliar ditemukan di rumah pribadi Risnandar di Tebet, Jakarta Selatan. Uang ini diduga berasal dari pencairan uang ganti operasional yang bercampur dengan pencairan sebelumnya.
2. Rp 1,3 miliar ditemukan di rumah dinas Pj Wali Kota di Pekanbaru. Uang ini terdiri dari:
- Rp 500 juta pencairan dari Plt Kabag Umum Setda, Novin Karmila (NK).
- Rp 890 juta setoran dari sejumlah OPD.
Baca Juga: Gus Miftah Minta Maaf Usai Kena Semprot Mayor Teddy Buntut Menghina Penjual Es Teh Saat Ceramah
3. Rp 1 miliar ditemukan di rumah Novin Karmila, yang rencananya akan dibawa ke Jakarta. Selain itu, uang juga ditemukan di rumah adik Novin sebesar Rp 1 miliar dan dalam rekening anak Novin sebesar Rp 300 juta.
4. Rp 830 juta ditemukan di rumah Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution (IPN). Sebelumnya, jumlah uang ini mencapai Rp 1 miliar, namun telah berkurang Rp 170 juta karena digunakan.
5. Rp 300 juta ditemukan di tangan ajudan dan sekretaris pribadi Risnandar.
Baca Juga: Apa Itu Infeksi Tulang Kaki? Memahami Cedera yang Menimpa Belal Muhammad
KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yaitu Risnandar Mahiwa, Indra Pomi Nasution, dan Novin Karmila.
Ketiganya diduga melakukan korupsi melalui pemotongan anggaran uang ganti operasional (GU) di Setda Kota Pekanbaru sejak Juli 2024. Risnandar sendiri diduga menerima Rp 2,5 miliar untuk kepentingannya.
Modus operandi korupsi ini mencakup penyetoran uang dari Novin Karmila kepada Risnandar dan Indra Pomi melalui ajudan Pj Wali Kota Pekanbaru.