KALTENGLIMA.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis di beberapa sekolah.
Presiden menegaskan agar program ini tidak dipaksakan untuk dilaksanakan serentak, melainkan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kesiapan setiap daerah.
Menurut Dadan, Presiden Prabowo meminta pelaksanaan program dimulai dari wilayah yang telah siap, sementara wilayah lain dapat mengikuti secara bertahap.
Baca Juga: Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, 3 Oknum TNI AL Resmi Jadi Tersangka
Fokus utama saat ini adalah memastikan kesiapan anggaran melalui Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan program berjalan sesuai dengan prosedur dan sumber daya yang tersedia.
Prabowo juga dilaporkan memantau langsung pelaksanaan program ini di seluruh Indonesia.
Dadan menyebutkan Presiden akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. Sidak dilakukan tanpa pemberitahuan untuk mendapatkan gambaran nyata di lapangan.
Baca Juga: Lima Saksi Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pesta LGBT di Kelab Malam Jaksel
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa menu makan bergizi gratis akan berubah setiap harinya.
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menyusun jadwal menu mingguan. Sebagai contoh, menu hari ini mungkin berupa telur, sedangkan esok harinya ikan dori atau ayam.
Namun, Hasan menegaskan bahwa jadwal menu bersifat fleksibel, bergantung pada ketersediaan bahan baku di masing-masing wilayah.
Baca Juga: Pendaratan Darurat Pesawat Super Air Jet di Bandara Juanda, Apa Penyebabnya?
Program ini juga melibatkan pemasok lokal, seperti peternak telur, nelayan, dan peternak ayam, untuk menyediakan bahan makanan. Jika bahan baku tertentu tersedia lebih banyak, menu akan menyesuaikan dengan bahan tersebut.
Keterlibatan masyarakat lokal sebagai pemasok bahan baku menjadi bagian penting dari program ini.