KALTENGLIMA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa banjir rob akibat pasang laut merendam pemukiman warga di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 60 cm.
Hingga pukul 11.00 WIB, genangan air masih terjadi di tiga RT di wilayah tersebut, meskipun belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi.
Selain itu, ruas Jalan R.E. Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, juga sempat terendam air. Namun, genangan di area tersebut mulai surut secara bertahap setelah pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Tabrakan Trem di Strasbourg Prancis, Korban Luka Meningkat Jadi 36 Orang
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa personel BPBD terus memantau kondisi banjir di seluruh wilayah terdampak.
Tim juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan serta memastikan fungsi tali-tali air berjalan dengan baik. BPBD menargetkan genangan surut dalam waktu singkat.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan dan mengingatkan agar segera menghubungi layanan darurat 112 yang tersedia gratis selama 24 jam, jika terjadi situasi mendesak.
Baca Juga: Apa Itu Koin Jagat yang Viral di TikTok? Ini Arti, Aturan, dan Cara Mainnya
Di tempat lain, banjir rob juga melanda kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu pagi.
Ketua RT 006 RW 22, Wirya, menjelaskan bahwa air mulai menggenangi jalan dan rumah warga sejak pukul 06.00 WIB dengan ketinggian air antara 10 hingga 30 cm.
Jalan menuju Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke ikut terdampak, bahkan Pos RW 22 juga terendam. Rencana warga untuk melakukan gotong royong harus dibatalkan karena kondisi banjir tersebut.
Baca Juga: Program SPPI 2025 Resmi Dibuka! Bisa Langsung Jadi ASN dan Dapat Gaji, Begini Cara Daftarnya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait banjir rob yang berpotensi terjadi di pesisir utara Jakarta pada 9-17 Januari 2025.
Fenomena ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan baru, sehingga meningkatkan risiko genangan di wilayah pesisir.