KALTENGLIMA.COM - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyita dua kendaraan milik Direktur Utama PT Duta Sugar Internasional (PT DSI), Hendrogianto Antonio Tiwon (HAT), yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula pada Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2016. HAT, yang sebelumnya buron, menjadi salah satu dari dua tersangka dalam kasus tersebut.
Menurut Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dua mobil yang disita adalah jenis Mercedes-Benz dan Chery Omoda, yang ditemukan di rumah tersangka di Jakarta.
Hendrogianto Antonio Tiwon sendiri ditangkap di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Dalam kasus ini, HAT memiliki peran serupa dengan delapan tersangka lainnya, di mana mereka bekerja sama untuk menentukan pihak-pihak yang menjalankan impor gula secara ilegal.
Baca Juga: PT KAI Alihkan dan Batalkan Rute Kereta Api di Grobogan Akibat Banjir
HAT dan perusahaan lain yang terlibat sebenarnya hanya memiliki izin untuk memproduksi gula rafinasi.
Namun, mereka terlibat dalam impor gula kristal putih yang seharusnya hanya dilakukan oleh perusahaan milik negara (BUMN). Modus operandi mereka sama dengan tersangka-tersangka lain yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kasus ini melibatkan sembilan tersangka baru, yaitu:
1. Tonny Wijaya NG (TW): Direktur Utama PT Angels Products (PT AP) periode 2015-2016.
Baca Juga: Dewan Parmana Setiawan Serukan Generasi Muda Barut Hindari Narkoba
2. Wisnu Hendraningrat (WN): Presiden Direktur PT Andalan Furnindo periode 2011-2024.
3. Hansen Setiawan (HS): Direktur Utama PT Sentra Usahatama Jaya periode 2016.
4. Indra Suryaningrat (IS): Direktur Utama PT Medan Sugar Industry (PT MSI) periode 2016.
5. Then Surianto Eka Prasetyo (TSEP): Direktur Utama PT Makassar Tene (PT MT) periode 2016.
6. Hendrogianto Antonio Tiwon (HAT): Direktur Utama PT Duta Sugar Internasional (PT DSI).