KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memasang sistem pelacakan GPS pada seluruh alat berat yang digunakan dalam pengerukan sungai dan waduk.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memudahkan pemantauan lokasi serta pergerakan alat-alat tersebut selama proses pengerukan berlangsung.
Kebijakan ini diumumkan oleh Rano Karno setelah dirinya memimpin apel Siaga Jakarta Siap Menjaga Jakarta di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu, 23 Februari 2025.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan Beras Bulog di Depok, Satu Pelaku Diamankan
Dengan adanya GPS, Pemprov DKI Jakarta dapat melakukan pemantauan secara real-time sehingga memastikan pengerukan berjalan sesuai rencana.
Ia juga meminta agar data pergerakan alat berat dapat diakses langsung dari ruang kerjanya, sehingga ia bisa mengawasi perkembangan pekerjaan dengan lebih efektif.
Dilaksanakan Hingga Agustus 2025 Pemprov DKI Jakarta menargetkan pengerukan sedimentasi di berbagai sungai dan waduk berlangsung hingga Agustus 2025.
Baca Juga: Sherly Tjoanda Jadi Gubernur Terkaya di Indonesia yang Dilantik Presiden Prabowo, Segini Hartanya
Rano Karno menjelaskan bahwa pengerukan ini harus dilakukan secara berkala karena sedimentasi terus bertambah setiap hari.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI Jakarta menetapkan jadwal pengerukan minimal setiap enam bulan sekali guna mencegah terjadinya penyumbatan yang dapat memperparah risiko banjir.
Melalui program ini, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pengangkatan sekitar satu juta meter kubik lumpur dari sungai dan waduk.
Namun, Rano Karno mengakui bahwa salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah mencari lokasi pembuangan sedimentasi tersebut.